Showing posts with label INSPIRASI. Show all posts
Showing posts with label INSPIRASI. Show all posts

CONTOH KULTUM/ PIDATO SINGKAT TENTANG ARTI PENTING SEBUAH PERSAHABATAN




                         Arti Penting Sebuah Persahabatan




Alhamdulillah, marilah kita ucapkan kehadirat Allah S.W.T yang mana telah memberikan nikmat iman, ihsan, dan islam sehingga kita hari ini dapat berkumpul di kelas tercinta ini dalam keadaan sehat-walafi,at. Alhamdulillah.

Shalawat beserta salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad S.A.W. Beliaulah satu-satunya nabi yang mau dan mampu membawa umatnya dari jaman jahiliyah menuju jaman terang benderang dengan lantaran addinul lslam. Dan yang kita nanti-nantikan syafaatnya di yaumil qiyamah..aamiin allahuma aamiin.

      
Berdirinya saya di sini akan menyampaikan pidato, yang saya beri tema Arti Penting Sebuah Persahabatan. Dan perlu anda ketahui Saya berdiri di depan ini tanpa adanya unsur paksaan, dan jika anda berfikir saya berdiri di sini atas kemauan saya. Anda salah, apalagi kalau ada berfikir hanya orang cerdaslah yang dapat berbicara seperti ini. Anda juga salah,dan bila anda mengira kalau saya tidak cerdas. Anda salah lagi, dan jika anda memang sedang tidak berfikiran demikian berarti saya yang salah. Mari kita berhenti saling menyalahkan dan langsung saja kita masuk ke topic pembahasan kita yaitu Arti Penting Sebuah persahabatan.

Teman-teman yang saya hormati
       Dalam pertemanan kita boleh saja tidak pandang bulu, mau berteman dengan orang kaya, orang gak punya, orang  yang kulitnya putih, orang yang kulitnya item. Silah kan.tetapi kalau urusan mencari sahabat itu wajib selektif.                                                          
Karna pepatah bijak mengatakan bahwa "Persahabatan itu seperti kopi yang tumpah di kemeja putih, Orang-orang bisa melihatnya tetapi hanya kalianlah yang bisa merasakan kehangatannya."Maka dari itu, kita tidaklah boleh salah memilih dalam pertemanan atau persahabatan karena dampaknya  akan kita rasakan sendiri. Memilih sahabat itu mudah , tapi kita butuh waktu lama untuk saling memahami.

Jamaah rahimakumullah......
Untuk mencari sahabat/menjadi seorang sahabat ada hal-hal yang harus kita perhatikan antara lain:

1. Tata bahasa
        Dengan tata bahasa yang baik , ucapan kita itu pasti akan lebih sering di dengar oleh sahabat kita.
Dan ada baiknya pula, jika kita bisa merubah bahasa sahabat kita yang sebelumnya buruk menjadi lebih baik lagi.

2.
Perbuatan.
        Kita juga sebaiknya memperhatikan apa yang sering ia lakukan,kalau kita berteman dengan tukang parfum maka mungkin saja nanti kita akan terkena baunya, dan kalau kita berteman dengan tukang racun, maka, mungkin suatu saat nanti kita akan terkena racunnya,maka dari itu kita juga harus tau perbuatannya dan jangan sampai perbuatan buruknya itu bisa ter tular kepada kita.

3.
Kesetiaan
          Seperti kata Helen Keller Berjalan dengan seorang sahabat di kegelapan lebih baik daripada berjalan sendirian dalam terang.Karna itu,  kita tidak membutuhkan teman yang hanya bisa mengantarkan kita sampai ke gerbang kampus  saja. Kita butuh sahabat yang setia apapun ke adaannya. Mau itu keadaan susah , senang , sedih, bingung dan lain lain. Sahabat itu gak peduli siapa kamu, apa yang kurang dari mu,dan mengapa kamu bisa begitu.
   
        Dalam persahabatan yang dia kenal hanyalah:

Kita bantu-membantu dalam masalah yang kita sepakati, dan bersikap toleran dalam masalah yang kita perselisihkan.

Teman-teman yang di rahmati Allah SWT

 sahabat itu sulit di cari dan lebih sulit lagi melupakannya.         
  • Teman akan memberikanmu senyuman, sahabat kan membuatmu bahagia
  • Teman akan membicarakan baik buruknya dirimu,Sahabat akan tutup mulut dengan kesalahanmu
  • Teman akan takjub akan kelebihan mu,Tetapi hanya sahabatlah yg mampu menerima kekurangan mu dan,
  • Seribu teman akan datang saat kau tertawa,Dan Cuma seorang sahabatlah yang ada saat kau sedih.
jama'ah Rahimakumullah.....
 Maka dari itu jangan sia-sia kan mereka, karena kita gak akan tau seberapa berharganya mereka sampai kita merasakan kehilangan atas diri mereka. Itulah pidato dari saya, ada kurang atau lebih nya yg menyinggung perasaan mohon di maafkan . Atas semua perhatian yang telah anda berikan pada hari ini saya ucapkan Terima kasih.


Membentuk Moral Mahasiswa melalui Ilmu Pengetahuan

Di ranah Internasional, Indonesia senantiasa digolongkan sebagai negara Islam. Penyebutan tersebut didasarkan pada aspek penduduk Indonesia yang mayoritas Muslim yaitu 80% lebih dari total penduduk. Bahkan Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terebasar di dunia. Indonesia juga tergabung dalam OKI (Organisasi Konferensi Islam). Indonesia memang bukan negara yang berhukum Islam karena ideologi yang negara ini anut adalah Pancasila. Meskipun demikian, ideologi ini tidak bisa mengekang Islam untuk mewarnai dan membangun Indonesia secara filosofis. Sila pertama pada Pancasila adalah Ketuhanan yang Maha Esa. Implementasi sila pertama harus diterapkan Indonesia ke semua bidang kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk para generasi muda dalam menuntut Ilmu.

Bila kita meninjau peradaban besar Islam di masa lampau tepatnya pada abad pertengahan ,peradaban Islam menjadi role model bagi pengembangan dunia melalui Ilmu pengetahuan. Kiblat ilmu pengetahuan mengarah kepada dunia peradaban besar yaitu ‘Abbasiyah di timur dan Andalusia di barat. Hebatnya dua peraban tersebut merupakan peradaban Islam. Banyak ilmuwan-ilmuwan besar muslim lahir dari sana dan karya mereka banyak mempengaruhi kemajuan barat hari ini. Ibnu Al-Haytam merupakan penemu lensa yang dengan jasanya tersebut membantu adanya penemuan proyektor, CCTV, maupun kamera modern di era sekarang ini. Buku Canon karya Ibnu Sina menjadi rujukan barat hingga berabad-abad di dalam dunia kedokteran. Pemikiran Ibnu Kholdun di dalam buku Moqoddimahnya banyak mempengaruhi para ilmuan di bidang sosial dan ekonomi. Peradaban Islam mencengkram dunia ilmu pengetahuan kala itu dan memberikan kontribusi besar pada peradaban sesudahnya. Hal ini bisa terjadi dikarenakan salah satu faktor besarnya adalah pada saat itu para pembelajar muslim menggabungkan ilmu dasar agama Islam dengan disiplin ilmu. Ilmu Islam dijadikan sebagai landasan moral dalam mengembangkan keilmuan yang lain. Sehingga pengembangan ilmu tersebut tidak keluar dari koridor syariat Islam. Selain itu semakin tinggi ilmu yang dimiliki atau yang dikembangkan oleh si penuntut ilmu, akan semakin baik pula moral yang dimiliki orang tersebut.

Aspek menuntut Ilmu haruslah diperhatikan di Indonesia khusunya dalam ranah perguruan tinggi. Kampus memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan ajaran moral agar terwujudnya generasi muda yang lebih baik bagi Indonesia dan dunia. Walaupun sudah ada mata kuliah tersebut tapi dinilai masih kurang. Mata kuliah agama Islam di kampus masih sebatas membicarakan perihal agama tanpa menghubungkan ke dalam disiplin ilmu yang ada di masing-masing jurusan. Padahal dengan menggabungkan antara agama dan disiplin ilmu yang ada maka pembelajaran agama akan lebih menarik. Di era modern ini terjadi disorientasi pada dunia kampus. Hakikat kuliah yang semula mencari ilmu seolah-olah berubah mencari kerja. Profit oriented dan orientasi kesuksesan karir menjadi tujuan utama mahasiswa untuk kuliah. Mahasiswa jadi hanya memikirkan kesuksesan dunia dan melupakan kesuksesan akhirat. Memang tidak salah memikirkan seberapa tinggi IPK ataupun orientasi kerja mau ke mana, tapi jangan samapi mahasiswa menjadi menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hal-hal tersebut. Para pembelajar sejati harusnya sadar betul bahwa tujuan utama kuliah adalah mencari ilmu, bukan hanya ilmu eksakta semata yang dibuktikan dengan transkrip nilai tapi juga ilmu moral yang harus diterapkan sebagai karakter para pembelajar. Kesalahan orientasi para mahasiswa dalam belajar di ranah perguruan tinggi menjadi tanggung jawab kampus.

Tanggung jawab kampus dalam rangka membentuk moral para mahasiswanya bisa dibentuk dengan cara mengadakan suatu mata kuliah yang memaparkan bagaimana integrasi antara ilmu agama dengan berbagai teori yang telah dipelajari mahasiswa di bidang spesifiknya. Mahasiswa hendaknya diajarkan bagaimana menghubungkan antara ilmu dasar agama dengan disiplin ilmu mereka sehingga pelajaran agama Islam akan berlangsung secara menarik. Selain itu, mahasiswa juga hendaknya diajarkan pentingnya mempelajari hubungan ilmu dasar agama dengan disiplin ilmu agar keuntungan materil dan karir semakin sukses dimasa depan tapi juga bernilai akhirat. Ternyata jika kita menggabungkan ilmu dasar agama dengan disiplin ilmu maka akan memperoleh kesuksesan di dunia dan akhirat. Ini akan menjadi hal yang sangat menarik bagi mahasiswa karena tujuan utama kuliahnya yaitu profit oriented dan kesuksesan karir dapat dicapai dengan mempelajari ilmu dasar agama. Bahkan, tidak hanya kesuksesan profit dan karir tapi ditambah juga dengan kesuksesan akhirat. Tanggungjawab moral seperti inilah yang harus dilakukan kampus untuk memperbaiki orientasi para mahaiswa dalam melaksanakan kuliah.

Pembelajaran pada masa peradaban besar Islam tentang kesuksesan sesuai dengan firman Allah di dalam surah An-Nahl ayat 97. Allah berfirman “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (Q.S 16 : 97). Amalan yang dibangun di atas fondasi aqidah yang benar akan membawa kita kepada kehidupan yang baik di dunia dan akhirat. Abul Fida’ Ibnu Katsir Rahimahullah, berkata: Kehidupan yang baik mencakup seluruh bentuk kelapangan dari segala sisi. Belajar ilmu dasar agama merupakan sebuah amalan yang dapat mengantarkan kita kepada kesuksesan dunia berupa karir maupun rezeki ditambah lagi kebaikan akhirat

Indonesia merupakan negara Islam yang bisa menjadi role model bagi negara Islam yang lain dengan beragai modal yang dimilikinya. Salah satu modal yang dimiliki adalah genarasi manusia muda. Modal ini harus dikembangakan melalui proses menuntut ilmu yang bermoral secara relijius khusunya di ranah perguruan tingggi. Kampus memempunyai tanggungjawab moral dalam rangka membentuk orientasi mahasiswa dalam meneuntut ilmu agar sesuai dengan ajaran Islam. Dengan demikian akan lahir generasi baru bagi Indoesia yang berilmu dan bermoral demi terciptanya tatanan masyarakatyang lebih baik. Semoga kedepanya gelar Indonesia sebagai negara dengan tingkat korupsi yang tinggi bisa berubah menjadi negara yang memiliki moral keilmuan yang tinggi. 

Jika Salah Komunikasi Antara Suami Dan Istri

Seribu satu menghantu.  Warna-warni derita.  Mengingkari makna.  Mengangkangi kata dan rasa.  Asa meredup tak dapat membangkit hidup…
Kecemasan berbinar-binar.  Ketakutan meletup berasap kekhawatiran.  Melayang terhempas angin kegetiran.  Meninggi mewujud kerumunan awan kehampaan yang tak menjatuhkan air kehidupan…
Ooo…aku mati membuntu membisu.  Rasa diri tak bertuan.  Kelayuan menghinggap.  Keluguan merayap.  Tertunggangi rayap-rayap di dalam kelamnya fikiran….  Kecamuk curiga kian terbingkai keindahan…
Ya Rabbi…Akankah selagi pasti membantuku?  Melenyapkan ilusi-ilusi kekerdilan.  Mengusir mimpi-mimpi kepiluan.  Sepasti terbitnya sang mentari di pagi hari…
Ayat diatas mengajarkan dan mensugesti para suami-istri,  untuk selalu berdoa berharap pada Allah SWT doa kebaikan bagi pasangannya.  Doa agar dijadikan suami atau istrinya masing-masing sebagai penghibur, penyenang dan penenang hati. Inilah keluarga samara yang hakiki.  Inilah situasi dan situasi hari-hari yang pasti dirindui suami istri.  Dan, bait-bait syair diatas mengingatkan kita untuk hindari miskomunikasi dan mispersepsi antar suami istri.
Namun,  di dalam mengisi hari-hari kehidupannya,  suami istri adakalanya disisipi sedikit kelahi,  sedikit saling tersinggung,  sedikit saling memarahi, sedikit saling menyakiti, dan sebagainya,  disamping tentunya dominasi hari-hari yang penuh bahagia, tawa,  dan canda ceria. Itulah mengapa sesudah itu Allah SWT mengajarkan agar sering-sering kita berdoa bersama dengan doa diatas, “…Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kita isteri-isteri kita dan keturunan kita sebagai penyenang hati (kami)…”.  Inilah hikmah dan pelajaran dari Taujih Rabbani di dalam ayat diatas bikin kita para suami istri. Suami istri yang selalu mengorientasi Rabbani.
Miskomunikasi berpotensi berlangsung kelahi.  Di dunia ini kebanyakan dua orang berkelahi berlangsung dikarenakan miskomunikasi, saling salah persepsi, atau saling salah di dalam memahami.  Akhirnya menimbulkan tabiat salah di dalam menyikapi.  Dan seluruh berujung bersama dengan saling merendahi, saling menyakiti, saling membuli,  dan setelah itu dan seterusnya.  Jika itu berlangsung sebetulnya ke-2 orang itu hakikatnya tengah menghina dirinya sendiri.  Ini kudu kita hindari.
Nah, salah menangkap apa yang disampaikan lawan bicara berakibat fatal di dalam hubungan sosial. Apalagi jikalau ini berlangsung di dalam hubungan (interaksi) suami istri.  Akibat salah di dalam menangkap pesan percakapan sesudah itu berkecamuk apa yang tersedia di dalam hati dan fikiran.  Terbentuklah di dalam kepalanya salah persepsi.  Salah persepsi ini konsisten berlanjut dan bersambung bersama dengan timbulnya sikap salah menyimpulkan.  Karena salah di dalam menyita kesimpulan maka berujung pada salah di dalam menyikapi, salah di dalam bertindak, dan salah di dalam berbuat. Masing-masing pun cuma utamakan kepentingan diri pribadi.  Ini tidak boleh terjadi.

Kelahi antar dua negara atau lebih juga dikarenakan miskomunikasi.  Miskomunikasi dan mispersepsi melahirkan perang yang tak bertepi.  Malah perang dunia yang menghantui.  Perang antar negara yang saling menyakiti, saling menciderai, saling menodai, dan saling membunuhi.  Implikasinya begitu mengerikan, bom diledakkan, senjata api menyalak berapi-api, ummat manusia terbunuhi,  segala sumberdaya terhancuri,  dan dunia terancam musnah dikarenakan salah komunikasi antar pemimpin negeri.
Di dunia politik juga begitu saling serang kalimat antar politisi.  Sama, awalannya dikarenakan salah persepsi.  Akhirnya sarana terhiasi bersama dengan perang citra dan opini.  Saling serang dan membuli juga di dunia maya juga menjadi-jadi.  Keluar umpatan dan kalimat yang saling menyakiti, saling membuka dan mengumbar aib-aib yang diketahui.  Yang kelanjutannya masing-masing pendukung politisi itu juga terlibat kelahi.  Perkelahian massal pun tak terhindari.  Semua berlangsung dikarenakan miskomunikasi dan mispersepsi.
Oleh dikarenakan itulah pola hubungan antar negara kudu tersedia diplomasi.  Diplomasi untuk saling negosiasi.  Diplomasi untuk saling memahami.  Diplomasi untuk melacak dan menemukan solusi, solusi terbaik yang saling menguntungkan, tidak saling merugikan atau menyakiti.  Jika dibutuhkan tersedia juga pihak ketiga yang memediasi, untuk meredam potensi kelahi.
Perdamaian dunia pun kan bersemi bersama dengan diplomasi yang saling paham dan negosiasi yang berarti.  Diplomasi dan negosiasi yang saling memahami, saling mengerti, dan menghadirkan solusi.  Maka antar negara pun akan saling membangun kesepahaman, tak jadi saling membenci, atau saling memerangi.  Perang pun terhindari, dan ummat manusia di bumi terselamati dan terlindungi.
Begitu pula kelahi suami istri.  Juga dikarenakan salah komunikasi, salah persepsi, dan/atau salah memahami.  Suami yang salah paham istri atau istri yang salah paham suami.  Bisa dikarenakan berlangsung salah satunya atau kedua-duanya.  Plus, sudahlah salah saling paham jadi ulang faktor imani.
Suami istri yang sholih dan sholihah, berkelahi.  Miskomunikasi udah pasti.  Diperparah ulang lemahnya keimanan di hati.  Lemah iman suami atau lemah iman istri.  Bisa jadi salah satunya atau kedua-duanya.  Jika cuma salah satunya, maka yang lain dapat tersabari.  Namun, jikalau kedua-duanya, ini yang kudu diwaspadai.  Karena tak tersedia ulang benteng sabar diantara suami istri.  Memberi peluang masuknya faktor syaithoni.  Jika masuk bisikan syaithon, keduanya saling terpanasi, saling tersuluti, dan kelahi pun semakin terpuncaki.
Keduanya kan sama-sama rugi.  Suami istri yang sama-sama mati membawa nafsu syaithoni.  Yang sama-sama mati membawa tekad saling menyakiti di hati.  Anak-anak pun kan terkorbani. Naudzubillah tsumma naudzubillah…
Maka solusi suami istri yang berkelahi adalah perbaiki keimanan dan perbaiki komunikasi.  Dua anak manusia dikumpulkan Allah sebagai suami istri yang dai daiyah pejuang dakwah, sama-sama bervisi membangun keluarga dakwah, sesudah itu tersuluti berlangsung kelahi.  Salah satunya akan berusaha untuk sabar dan menenangkan diri.  Pindah posisi, berwudhu, dan menenangkan hati.  Keduanya kudu ulang kepada solusi Qurani.  Karena solusi Quran kan pasti cocok fithrah insani.  Alquran adalah sistem hidup yang manhaji bagi orang-orang yang selalu mengorientasi Rabbani.
Suami istri yang selalu memunculkan diplomasi dan negosiasi bersama dengan hati yang bersih, jiwa yang jernih, dan anggapan yang tertata rapi, Insya Allah seluruh pasti tersedia solusi.
Ya Allah…lindungi kami.., lindungi kita dari dominasi bisikan nafsu syaithoni, lindungi kita dari saling menyakiti,  lindungi kita dari miskomunikasi dan mispersepsi…


Cara Agar Anak Jadi Seorang Penghafal Al-Quran

Buah hati di dalam sebuah pernikahan pasti mampu menaikkan keindahan di dalam tempat tinggal tangga. Berjuta alasan kebahagiaan bakal terpancar berasal dari tiap-tiap pasangan suami istri yang telah punyai anak.
Salah satu yang menjadi kebahagiaan bagi orang tua adalah punyai anak yang mahir di dalam menghafal ayat-ayat suci Al-Quran. Karena betapa banyak keutamaan para penghafal Al Quran itu. Di pada hadits yang menunjukkan mengenai ini adalah hadis berasal dari nabi Muhammad SAW berikut ini:
Disampaikan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Salam yang diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim. Bacalah bersama hatimu “Siapa yang membaca Al-Quran, mempelajarinya, dan mengamalkannya, bakal dipakaikan mahkota berasal dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan ke dua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, ‘Mengapa kami dipakaikan jubah ini?’ Dijawab, ‘Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Quran.”
Subhanallah, orang tua yang punyai anak Hafizh Al-Quran bakal meraih jubah (kemuliaan) yang tidak didapatkan di dunia. Namun terkadang kami bingung bagaimana cara mendidik anak supaya enteng di dalam menghafal ayat-ayat suci Al-Quran.
Berikut kiat-kiat supaya anak mampu menghafal Al-Quran:
1. Pilih pasangan yang sholeh dan sholehah (bagi yang belum berkeluarga), Penghafal Al-Quran lebih baik.
2. Perbanyak berinteraksi bersama Al-Quran. Mendengarkan, membaca, menghafal dan mempelajari ayat-ayat Al-Quran. Terutama pada saat awal hamil hingga menyusui. Janin ibarat kotak hitam pada pesawat, dia mampu merekam seluruh yang ditunaikan Ibunya. Ketika menyusui, Ayat-ayat Al-Quran yang diperdengarkan bakal mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI yang dikeluarkan.
3. Lingkungan yang mendukung. Biasakan bersama lingkungan yang baik, berada di lingkungan penghafal Al-Quran serta lingkungan keluarga yang cocok dan mendukung.
4. Memilih guru yang tepat. Karena anak bakal selamanya melihat, merekam, dan meniru, tabiat guru mereka.
Guru wajib punyai beberapa syarat sebagai berikut:
a. penyayang
b. penyabar
c. peduli
d. berakhlak
e. cerdas

Note: bukan hanya guru tetapi orang tua terhitung wajib mampu memberi semisal yang baik, dikarenakan anak lebih mengikuti tabiat orang tua daripada lisan.
5. Agar tidak enteng lupa, Menghafal jangan terlampau banyak, sedikit-sedikit semisal 1 hari 5 ayat dan dibaca yg dihafal berikut pada saat shalat fardu/ sholat sunnah. dan jadikan 1 pekan sekali spesifik mengulangi yang telah dihafal (muroja’ah).
6. Gunakan metode Al Bagdady ( pengajaran huruf hijaiyah seperti Alif, ba’, ta’, tsa, jim, tanpa harokat) kepada anak, bukan a, ba, ta, tsa, ja.
7. Metode Talqin. Minta anak untuk mendengar sesudah itu menirukan langsung.
8. Orang tua terhitung wajib memperbaiki bacaan sambil menghapal.
9. Peran GURU hanya 20%, tengah peran KELUARGA 80%.
10. Berikan anak kasih sayang. Berikan nama yang baik. Nama dan julukan/panggilan bakal mempengaruhi alam bawah paham anak, bakal tertanam supaya menjadi atau cocok bersama panggilannya. Beri tau anak arti berasal dari nama dan julukan yang biasa kami menggunakan untuk memanggil mereka. Misalkan wahai hafidz/haafidzah dan lain-lain.
11. Pilih saat spesifik dan saat yang paling pas di tiap-tiap harinya untuk membaca Al-Quran bersama keluarga yang wajib dihadiri oleh seluruh bagian keluarga.
12. Berikan motivasi, berikan reward sesekali. Jangan menyatakan apa rewardnya supaya anak tidak kecewa seandainya kami tidak mampu beri tambahan yang telah dijanjikan. Sampaikan seandainya makin banyak yang dicapai atau yang dihafal maka makin besar dan bagus reward yang bakal diterima. Berikan reward cocok bersama kekuatan kita.
13. Setelah seluruh usaha berikut diatas, jangan lupa perbanyak doa untuk anak kita, sebut nama anak kami di tiap-tiap doa kita.
14. Jangan katakan suatu hal yang tidak baik kepada anak kami dikala kami marah, tetapi sebaliknya.
15. Untuk jauhi kebosanan anak di dalam menghafal, sebaiknya memicu variasi pada aktivitas menghafalnya, beri anak saat untuk istirahat dan bermain. Misalkan di dalam saat 20 menit anak diperbolehkan untuk bermain, kemudiaan setelah itu merasa menghafal lagi.
16. Mutabaah.
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menanggung kemurnian Al-Quran telah memudahkan umat ini untuk menghafal dan mempelajari kitab-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan para hamba-Nya supaya membaca ayat-ayat-Nya, merenungi artinya, dan mengamalkan serta berpegang teguh bersama petunjuknya. Dia Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan hati para hamba yang shalih sebagai wadah untuk pelihara firman-Nya. Dada mereka seperti lembaran-lembaran yang memelihara ayat-ayat-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sebenarnya, Al-Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak tersedia yang mengingkari ayat-ayat Kami jika orang-orang yang zhalim …”[al-Ankabût/29:49].
Dahulu, para sahabat Radhiyallahu ‘anhum yang mulia dan Salafush-Shalih, mereka berlomba-lomba menghafal Al-Quran, generasi demi generasi. Bersungguh-sungguh mendidik anak-anak mereka di dalam naungan Al-Quran, baik belajar maupun menghafal disertai bersama pemantapan pengetahuan tajwid, dan terhitung mentadabburi yang tersirat di dalam Al-Quran, (yaitu) berupa janji dan ancaman.

Cintaku Yang Ku Titip Pada Nya

Kring…kring..kring, bunyi handpone diatas kasur menghentikan jari-jemariku yang sedang asyik mengetik di komputer. “Widya” nama yang tercantum dilayar Hp ku, aku segera mengangkatnya.
“Kiyaaa !!” belum sempat aku bilang salam, Widya udah berteriak diujung sana. Aku terpekik kaget mendengar teriakan cemprengnya. Kujauhkan sedikit handponeku dari telinga.
“ Assalamu’alaikum, Bukannya salam jadi teriak-teriak” gerutuku kesal
“Wa’alaikumussalam, maaf Ki aku lupa saking senengnya. Ada kabar gembira untukmu dan kamu tentu sangat suka mendengarnya” seru Widya diujung telepon sana. “Daffa Amrullah, penulis kesayanganmu itu minggu depan akan hadir di universitas kita” lanjutnya dengan teriakan yang lebih kencang lagi. Aku berjengit kaget mendengar teriakannya sekaligus suka mendengar kabarnya.
“Serius? Kamu bisa info darimana Wid?” tanyaku penasaran.
“ Dari anak-anak sastra. Tadi mereka nempelin poster acara tahunan mereka. keliru satu acaranya ada bedah buku. Dan buku yang dibedahnya adalah buku “Ku Titip Cintaku Pada-Nya” karya Daffa Amrullah” jelasnya dengan antusias.
“wah Alhamdulillah. Ini gak boleh ketinggalan, kelanjutannya bisa ketemu sama penulisnya langsung” kini giliran aku yang berteriak senang.
“ Oke nanti kita beli tiketnya. Ya udah hingga jumpa besok Ki. Assalamu’alikum”
“Wa’alaikumussalam”jawabku menutup telepon.
Aku tersenyum sendiri membayangkan acara minggu depan. Betapa tidak, Aku akan bersua penulis kesayanganku. Sedang senang-senangnya membayangkan acara nanti, tiba-tiba Aku teringat sesuatu yang menguapkan rasa senangku, tugas deadlineku malam ini belum selesai.
***
Namaku Zakiya Althafunnisa. Mahasiswi tingkat akhir yang sedang bergelut dengan skripsi yang minta untuk cepat diselesaikan. Aku sangat menyukai sastra, terutama Novel. Salah satu penulis yang aku kagumi adalah Daffa Amrullah. Entah sejak kapan aku begitu kagum dengan penulis muda satu ini. Padahal usianya 2 tahun lebih muda dariku. Tapi karyanya memicu Aku hingga mengoleksi seluruh bukunya. Tiap untaian kata yang ia tulis di bukunya selamanya membuatku berdecak kagum. Terutama novel yang berjudul “Ku Titip Cintaku Pada-Nya” mengingatkanku terhadap kejadian 8 tahun yang lalu. Seolah-olah Aku sedang membaca kisahku sendiri ketika Aku masih duduk dikelas dua SMA.

Aku selamanya bersembunyi ketika sosoknya muncul. Hampir selamanya tak bisa bernapas dengan nyaman. Aku tak dulu setuju untuk tersenyum setiap kali wajib berpapasan dengannya. Kejadian ini bermula ketika MOS. Kebetulan Aku dipercaya untuk turut membimbing murid baru dikarenakan dianggap sebagai keliru satu murid yang berprestasi.
Pagi itu Aku dan dua temanku sedang  beri tambahan motivasi perihal prestasi di hadapan seluruh murid baru. Di akhir ada sesi bertanya jawab. Namun, dari situlah moment yang tak dulu kubayangkan terjadi. Yang bahkan cleaning pelayanan sekolah pun diam-diam memahami sama bagaimana jalur ceritanya.

“Perkenalkan nama aku Muhammad Zaky, panggilannya Zaky. Ingin bertanya khusus untuk kakak yang namanya kembar dengan saya”
Deg! Mata siswa yang mengaku bernama Zaky itu bertubruk dengan pandanganku. Ia tersenyum tidak tebal dan memicu seisi ruangan geger. Aku mengangguk  dikarenakan memahami siapa yang ia maksudkan. Sorak sorai tengil yang ditenggarai teman-temanku membuatku sedikit risih.
“Tolong kak Zakiya sebagai keliru satu murid yang berprestasi di sekolah ini menjelaskan sedikit perihal pertalian prestasi yang kakak dapatkan dengan amal ibadah yang selama ini kakak jalankan”.
Shock question? Rupanya memadai pandai terhitung dia, pikirku
“Prestasi yang kudapatkan bukanlah prestasi kecuali tanpa amalan. Tentu saja dari awal usahaku selamanya diiringi dengan doa. Percuma kecuali pandai akademik namun tidak pandai urusan rohani. Padahal udah memahami prioritas utama kita di dunia adalah untuk mempelajari ilmu akhirat, barulah setelah itu ilmu dunia. Makanya urusan dunia sama sekali tidak bisa dipisahkan dengan urusan agama. Semua amalan yang dilakukan haruslah berdasar terhadap syariat agama terutama dahulu, barulah didasarkan terhadap ilmu dunia”

“Contohnya?”  Zaky sepertinya tak suka dengan jawabanku.
“Contohnya saja kecuali kita pandai memasak. Semua masakan nusantara nyaris kita kuasai. Dan kita memahami ada lebih dari satu masakan yang akan lebih enak kecuali dicampur dengan olahan daging Babi. Namun dikarenakan kita memahami syariat agama mengharamkan Babi sebagai bahan makanan, maka walaupun kita memahami resep yang akan memicu makanan itu enak, kita akan selamanya menghindarinya. Seperti itulah implikasi amal yang kita dahulukan.”
Zaky tersenyum dengan senyuman merekah. Ia bertepuk tangan dan memicu seisi ruangan mengikutinya. “Aku memahami kakak akan menjawab dengan cerdas. Aku suka jawaban kakak. Sekarang aku baru percaya bahwa tidak seluruh orang cerdas, melalaikan ilmu rohaninya. Aku menyukaimu kak Z-A-K-I-y-a” ucapnya dengan penuh penekanan di dalam mengucapkan namaku.
Sorak sorai terdengar menggema kencang setelah Zaky mengakhiri perkataannya. Aku maju kedepan dan mengusahakan mengondusifkan keadaan ruangan dengan sedikit menggedor meja depan. “Dengar kalian semua, terutama kamu Zaky. Jangan melakukan tindakan tidak sopan terhadap kakak kelas. Aku bukan bahan candaan. Dan aku tidak suka dicandai layaknya itu. Paham?” mataku melotot tajam dan sukses memicu seisi ruangan terdiam. Zaky tiba-tiba berdiri dari bangkunya.

“Tapi aku tidak bercanda kak Zakiya, aku betul-betul sementara menjelaskan aku menyukai kakak” Aku tidak memahami lagi dengan pemuda ini. Berulangkali aku menyesuaikan napas supaya emosiku tak meledak, namun ia sukses memancingnya.
“Dengar dan mencermati adik kelasku Zaky. Kamu ini masih kecil. Baru lulusan SMP. Berkata-kata tanpa berfikir barangkali masih jadi ciri khasmu. Tapi  merasa sekarang berhentilah dikarenakan kamu udah menginjak SMA. Dan ingat di dalam kamus besarku tidak ada yang namanya suka menyukai. Kalau mau layaknya itu ya lebih baik menikah saja. Mengerti?”
Zaky tertawa kecil. Keningku berkerut tidak memahami kenapa ada anak seberani dia “Yah kakak, aku jadi semakin suka sama kakak kan. Memang benar pacaran itu riskan dengan zina. Maka izinkanlah aku untuk meminang kakak 8 tahun kedepan setelah aku lulus kuliah dan mendapat pekerjaan”.
Sial pemuda ini udah kelewat batas. Benar-benar tak memahami sopan santun. “Sudah kubilang kan aku tidak suka lelucon semacam ini. Dan asal kamu tahu, tidak ada yang bisa mendahului kehendak Allah persoalan jodoh. Berani sekali kamu berkata mendambakan meminang dan obral janji kosong. Jangan dulu mengucapkan kalimat yang memuakkan. Ini peringatan terakhir” seluruh orang shock mendengarku mengeluarkan sumpah serapah. Aku sendiri nyaris tersedak dikarenakan berkata kasar dan menghinakan layaknya itu. Sesaat kemudian, Aku terlihat dari pintu dan tidak mau mengurusi kelas mengesalkan itu lagi.
Bahkan setelah Aku terang-terangan mendamprat Zaky sementara MOS, laki-laki itu selamanya saja berani menyapaku, bertingkah manis ketika bertemu. Hingga tahun berikutnya dia tak lagi menggangguku. Kabar yang kudengar adalah dia rubah rumah turut keluarganya. Sampai sementara ini Aku tak dulu lagi mendengar kabarnya. Entahlah bagaimana kehidupan dia sesudah itu Aku tak tahu.
Terkadang terbersit harapan supaya sosok seorang Daffa jadi pendampingku kelak. Namun, segera kutepis harapan itu. Aku tak boleh membebaskan angan itu berkembang jadi rasa yang tak wajar. Dan sepertinya harapan itu tak akan terwujud, dikarenakan tadi malam Ayah menawarkanku seorang laki laki yang tempo hari datang untuk bersilaturahmi dan mengajakku ta’aruf. Aku udah beralasan bahwa Aku mendambakan menyelesaikan kuliahku dulu. Namun, bapak bilang itu bukan jadi masalah.
Melihat sorot mata mereka yang penuh harapan, terutama merasakan kelembutan tangan Ibu yang selamanya membelaiku, Aku tak bisa melukai hati mereka. Aku tak mendambakan mengecewakannya, sungguh Aku tak mendambakan mematahkan harapan mereka. melihatku cuma tertunduk diam, Ibu membelaiku dan berkata
“Putriku, Ayah dan Ibu tidak dulu memaksamu untuk terima ini semua, namun percayalah dikarenakan kasih sayang kami, kita cuma mendambakan yang terbaik untukmu. Insya allah dia calon imam yang baik dan bertanggung jawab untukmu. Pikirkan baik-baik ya sayang” Aku cuma mengangguk dan pamit untuk masuk ke kamar.
Setelah 3 hari lamanya berfikir dan bermunajat kepada Allah kelanjutannya pagi itu Aku memutuskan untuk berkata kepada Ayah dan Ibu. Bismillah, ucapku di dalam hati. “Ayah Ibu, kecuali sebenarnya menurut Ayah dan Ibu dia seorang laki-laki yang baik, muslim yang taat, dan bisa jadi imam yang baik di dalam rumah tanggaku kelak. Aku tak barangkali bisa menolaknya”
“Alhamdulillah” ucap Ayah dan Ibu serentak lega. ”kalau begitu besok Ayah akan menyuruh dia dan keluarganya datang untuk melamarmu. Kalau cocok segera memastikan hari pernikahan kalian” lanjut Ayah. Karena Aku takut akan ragu sementara melihatnya, biarkan Aku menyaksikan calon suamiku nanti setelah akad. Setelah ia halal untukku.
“Tidak Ayah. kecuali sebenarnya ia punya niat untuk menikahiku, lusa kita adakan pernikahannya dan kenalkan Aku dengannya setelah akad nanti. Aku percaya pilihan Ayah dan Ibu tentu yang terbaik untukku” pintaku
Walaupun mulanya Ayah dan Ibu ragu dengan permintaanku, namun kelanjutannya mereka pun menyetujuinya. Akhirnya hari pernikahan itu udah tiba, seluruh tamu udah merasa berdatangan. Bahkan calon pengantin laki-laki udah tiba dan memasuki mesjid daerah ijab qobul. Sementara Aku duduk didepan cermin tunggu ijab qobul itu di bacakan dengan perasaan bercampur aduk. Terdengar sayup-sayup nada ijab qobul itu.
“Dengan ini aku Muhammad Zaky Daffa Amrullah, aku terima nikahnya dan kawinnya Zakiya Althafunnisa binti Abdullah dengan mas kawin berikut tunai”
Subhanallah, Kini Aku udah jadi isteri orang yang belum dulu aku mengenalnya. Tak merasa air mataku mengalir. Namun, tiba-tiba Aku terfikirkan sesuatu. Sepertinya nama suamiku itu tidak asing ditelinga. Nama panjangnya sama dengan penulis idamanku itu.
“Ah sudahlah, barangkali cuma kebetulan sama” pikirku. Tak lama Ibu masuk kamar dan membawaku terlihat menuju mesjid untuk bersua dengan suamiku. Dengan perasaan tak menentu, jantung berdetak tak beraturan. Sungguh Aku tak bisa menatap wajahnya. Ayah menyuruhku untuk bersalaman dan mencium tangan suamiku. Namun Aku belum bisa menatap wajahnya. Lalu suamiku mengangkat daguku dengan lembut. Dengan hati bergetar perlahan Aku menatap wajahnya.
“Kak Zakiya, layaknya janjiku padamu dulu aku lagi setelah 8 tahun Aku Titip Cintaku Pada-Nya.” ujarnya lembut dengan senyum yang menawan.
Aku terkejut tak percaya. Bagaimana bisa ternyata Ayah udah menjodohkanku dengan Muhammad Zaky, bocah kecil yang dulu begitu tekad mendambakan menikahiku. Dan yang berdiri dihadapanku kini udah sah jadi suamiku adalah seorang penulis yang jadi idolaku, Daffa Amrullah.
“Kau? eh..em maksudnya? bukankah kamu Daffa Amrullah yang penulis itu?” tanyaku bengong tak percaya dengan penglihatanku sendiri.
“Ya. Aku Muhammad Zaky, laki-laki yang 8 tahun selanjutnya berjanji akan menikahimu dan aku terhitung Daffa Amrullah. Apakah kau sangat tak mengenaliku?” tanyanya dengan tersenyum merekah. Aku terperanjat, antara tak percaya bercampur bahagia. Aku menggelengkan kepala tersenyum malu. Aku sama sekali tak dulu mencermati secara seksama wajahnya, dan tak dulu menyangka.
“ta..tapi bagaimana bisa? Darimana kamu bisa memahami bahwa ini adalah aku Zakiya yang dulu?” tanyaku semakin penasaran.
“Aku udah memahami seluruh perihal dirimu dengan perlindungan ayahmu, dikarenakan beliau rekan baik ayahku. Dan aku tidak menyangka pernikahan kita akan secepat ini. Padahal aku akan beri tambahan kejutan setelah acara bedah buku di kampusmu nanti” ucapnya seraya menggenggam tanganku dengan lembut dan senyuman yang tak dulu lepas dari bibirnya.


Antara Agama Dan Negara




Saya tertarik sebetulnya melacak tahu akhir-akhir ini, bagaimana sebetulnya interaksi dan kaitan Islam dan Negara. Kita juga tahu bahwa sebelum hadirnya fikrah-fikrah yang kami kenal hari ini, yang idamkan menjadikan hukum di Indonesia jadi hukum Islam tentunya dahulu juga tersedia para pendahulu kita.
Secara faktual, terhadap sistem awal pembentukan negara Indonesia, di dalam sidang-sidang BPUPKI problem pokok yang dibicarakan adalah kasus bentuk negara, basic filsafat negara, dan hal-hal lainnya yang bertalian bersama dengan pembuatan suatu konstitusi. Sedari awal, benih-benih perbincangan ideology merasa nampak secara terbuka, terhadap th. 1990 ketika berlangsung polemic antara Soekarno (kelompok kaum nasionalis) dan Muhammad Natsir (kelompok kaum Islam) interaksi antara agama dan negara. Dan materi polemic itu sendiri sudah menampilkan kasus yang sama bersama dengan materi yang nampak di dalam perbincangan di BPUPKI dan konstituante tentang basic negara, antara “Nasionalis Sekuler atau Nasionalis Islam”.
Islam menambahkan ruang yang luas bagi akal setiap muslim untuk berijtihad. Ajaran Islam yang tidak terpengaruh bersama dengan perubahan ruang dan waktu, terutama di dalam masalah-masalah aqidah dan beberapa kasus ibadah dan hukum perdata (seperti hukum waris) terhadap umumnya sudah dijelaskan bersama dengan benar-benar rinci di dalam Alquran dan as-Sunnah. Sementara bagian-bagian dari ajaran Islam yang terpengaruh oleh perubahan ruang dan waktu, terutama di dalam bidang muamalah, terhadap umumnya dibahas bersama dengan langkah memutuskan beberapa kaidah basic tentang kasus tersebut, untuk sesudah itu diikuti sistem ijtihad di dalam kerangka kaidah basic itu, bersama dengan memproduksi penetapan hukumnya lewat persatuan ruang dan waktu.
Pembicaraan tentang Islam dan Negara ini masih jadi perbincangan (discourse) yang terus berkelanjutan di kalangan para ahli. Secara eksplisit dan implisit beberapa besar titik temu dari beraneka teori ini adalah negara tidak sekedar dikarenakan kebutuhan lahiriah, tapi juga untuk kebutuhan ruhaniyyah dan ukhrawiyah. Amien Rais (1994) menunjukkan bahwa dunia Islam merasa ramai membahas konsep negara Islam ini sehabis berakhirnya sistem kekhilafahan di Turki. Selama penjajahan Barat atas dunia Islam, kaum muslimin tidak sempat berfikir tentang ajaran agama mereka secara jelas, komprehensif dan tuntas tentang beraneka masalah.
Negara menurut Dr. Wahid Ra’fat adalah sekumpulan besar penduduk yang tinggal terhadap suatu wilayah tertentu di belahan bumi ini yang tunduk terhadap suatu pemerintahan yang teratur dan bertanggung jawab memelihara eksistensi masyarakatnya, mengurus segala kepentingannya dan kemaslahatan umum. Sedangkan Islam secara simpel adalah seperangkat keputusan atau sistem hidup manusia itu sendiri, yang umat Islam sangat percaya bahwa sistem ini adalah sistem yang baik, dan tepat. Sehingga secara perlahan kami sanggup mendapatkan korelasinya, bahwa di dalam menggerakkan pemerintahan suatu negara kami membutuhkan seperangkat keputusan yang itu adalah sanggup menggunakan sistem Islam. Karena agama sebagai ajaran moral dan spiritual tetap menjanjikan pemeluknya untuk menggapai kebahagiaan. Maka, sebagai ciri yang dimiliki agama adalah fungsinya yang berupa universal. Artinya, agama menanamkan kebahagiaan dan kedamaian sesama manusia, dan penganugerahan kenikmatan yang tak terhingga, yakni perjumpaan (liqa) bersama dengan Tuhan. Sayangnya, tidak semua manusia tahu manfaat agama ini. Bahkan di negara-negara Barat yang sekuler, agama dipisahkan dari pemerintahan (kenegaraan). Di satu segi mungkin tersedia baiknya, tapi di segi lain lebih banyak ketimpangannya. Ketimpangan yang mulanya kecil, bakal jadi “bom waktu”. Rezim komunis di Rusia dan Eropa Timur misalnya, bersama dengan ideologi komunisnya yang jelas-jelas menafikan agama, kelanjutannya pemerintahannya pun pupus oleh waktu.
Dalam hubungannya agama bersama dengan negara, wacana seputar konsep negara Islam sudah melahirkan kontroversi dan polarisasi intelektual di kalangan pemikir politik Islam. Apakah benar, apabila Rasulullah dulu mendirikan atau menganjurkan negara Islam Islamic state, bukan negara suku (clannish state) layaknya yang dikemukakan Ali Abdur Raziq. Apakah institusionalisasi Islam di dalam bentuk negara merupakan kewajiban syariat ataukah sekedar kebutuhan rasional layaknya yang diteorikan Ibnu Khaldun? Tentang interaksi agama dan negara tersedia terkandung tiga grup pemikiran. Kelompok pertama berpendapat bahwa negara adalah instansi keagamaan dan sekaligus instansi kelompok. Karena itu kepala negara adalah pemegang kekuasaan dan agama. Kelompok ke dua menyatakan bahwa negara adalah instansi keagamaan tapi mempunyai manfaat politik. Karena itu kepala negara mempunyai kekuasaan negara yang berdimensi politik. Kelompok ketiga menunjukkan bahwa negara adalah instansi politik yang sama sekali terpisah dari agama. Kepala negara karenanya, hanya mempunyai kekuasaan politik atau penguasa duniawi saja.

Negara ini sederhananya sanggup dianggap sebagai washilah untuk mendekatkan manusia bersama dengan Allah swt, sehingga kami boleh saja menggunakan keberagaman di dalam bernegara ini, tapi tidak menjadikan sebagai primadona sehingga ghayyat (tujuan) kelanjutannya jadi bias. Proses menuju ghayyat itu adalah bersama dengan penyampaian misi kebaikan misi langit yang disebut bersama dengan dakwah. Anis Matta (2006) menunjukkan bahwa target dakwah adalah mengejawantahkan kehendak-kehendak Allah SWT yang sesudah itu kami sebut agama, atau syariah di dalam kehidupan manusia. Syariah itu sebetulnya merupakan sistem kehidupan yang integral, sempurna, dan universal, dikarenakan itulah kami memiliki permohonan sehingga Islam sebagai sistem yang digunakan. Karena manusia yang bakal laksanakan dan mengoperasikan sistem selanjutnya maka manusia kudu disiapkan untuk peran itu. Secara struktural, unit terkecil yang tersedia di dalam penduduk manusia adalah individu. Itulah sebabnya, perubahan sosial kudu di mulai dari sana; membangun kembali lapisan kepribadian individu, merasa dari langkah berpikir hingga langkah berperilaku. Setelah itu, individu-individu itu kudu dihubungkan satu sama lain di dalam suatu jaringan yang baru, bersama dengan basic ikatan kebersamaan yang baru, identitas kolektif yang baru, sistem distribusi sosial ekonomi politik yang juga baru.
Begitulah Rasulullah SAW mengawali pekerjaannya. Beliau laksanakan penetrasi ke di dalam penduduk Quraisy dan merekrut orang-orang terbaik di antara mereka. Menjelang hijrah ke Madinah, beliau juga merekrut orang-orang terbaik dari penduduk Yatsrib. Maka terbentuklah sebuah komunitas baru di mana Islam jadi basis identitas mereka, aqidah jadi basic ikatan kebersamaan mereka, ukhuwah jadi sistem jaringan mereka, dan keadilan jadi prinsip distribusi sosial-ekonomi-politik mereka. Tapi, perubahan itu bermula dari sana; dari di dalam individu, dari di dalam pikiran, jiwa dan raganya.
Model perubahan sosial layaknya itu mempunyai landasan terhadap sifat natural manusia, baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat. Perubahan mendasar bakal berlangsung di dalam diri individu jikalau tersedia perubahan mendasar terhadap pola pikirnya dikarenakan pikiran adalah akar perilaku. Masyarakat juga begitu. Ia bakal beralih secara mendasar jikalau individu-individu di dalam penduduk itu beralih di dalam jumlah yang relatif memadai. Tapi, style perubahan ini tetap gradual dan bertahap. Prosesnya lebih condong evolusioner, tapi dampaknya tetap berupa revolusioner. Inilah arti firman Allah SWT “Sesungguhnya Allah tidak bakal merubah keadaan suatu kaum hingga mereka merubah diri mereka sendiri.” (Ar-Ra’d:11)
Hal yang sama dikemukakan oleh Amien Rais bahwa Dakwah di dalam artian makro itu ekuivalen bersama dengan social reconstruction, rekonstruksi sosial. Sosial di dalam arti ekonomi, budaya, pendidikan, kemasyarakatan, dan segala macam sistem rekonstruksi penduduk yang multi-dimensional itu jatuhnya sama bersama dengan dakwah itu. Maka dari itu, seorang muslim mestinya berkeyakinan bahwa politik merupakan anggota dari dakwah dan sebagai alat dakwah yang mensyaratkan keputusan main dari dakwah layaknya yang sudah disebutkan di atas. Hubungan politik dan dakwah kerap tidak dipahami bersama dengan baik oleh kala kaum muslimin sehingga banyak yang mengangap bahwa kesibukan dakwah tidak memiliki pengaruh positif. Bahkan di dalam penduduk kami tersedia kesan kurang positif terhadap kesibukan politik, seolah-olah politik tetap mempunyai kandungan kelicikan, hiprokasi, ambisi buta, pengkhianatan, penipuan, dan konotasi jelek lainnya. Banyak anggapan yang keliru berkembang di masyarakat, anggapan yang keliru selanjutnya apabila bahwa politik berupa memecah belah namun dakwah berusaha merangkul sebanyak mungkin umat, sehingga seolah-olah tersedia perbedaan antara hakikat politik bersama dengan hakikat dakwah, sehingga berlaku suatu ungkapan apabila politik hingga memasuki suatu bidang kehidupan maka tentu rusaklah bidang kehidupan itu, bagi Amien persepsi politik layaknya itu dinilai cukup beresiko apabila ditinjau dari kacamata dakwah, pandangan politik ini juga merugikan, politik yang ditunaikan seorang Muslim sekaligus sebagai alat dakwah tentu bukanlah politik sekuler melainkan politik yang penuh prinsip kepada Allah.
Gelombang Kehancuran terpampang tahu hari ini bakal adidaya barat bersama dengan sistem sekularisme yang mereka banggakan, perihal ini jadi bukti nyata bahwa Islam adalah pedoman purna di dalam bagaimana seorang muslim menggerakkan roda kehidupannya baik di dalam konteks secara spesial maupun secara sosial. Berbeda bersama dengan moment runtuhnya sistem sosial tauhid yang dibawa Islam, bahwa itu berlangsung dikarenakan makar/perangai barat yang menghancurkannya, dan mereka mengganti bersama dengan sesuatu yang mereka inginkan. Peristiwa ini menambahkan gambaran bahwa, hari ini sesuatu sistem yang diciptakan manusia itu bakal menemui masanya, sehingga perlahan-lahan runtuh bersama dengan sendirinya, dan hanya Islam, hanya sistem Islamlah yang pantas menggantikannya, dikarenakan sistem ini berasal dari langit, berasal dari pemilik semua alam semesta ini. Pola kepahaman yang layaknya ini butuh kembali dihidupkan di dalam diri dan dada setiap umat Islam, sehingga terbentuk unity of understanding, dari tiga pandangan tentang Islam dan Negara. Kita sangat percaya bahwa Islam adalah sistem yang Allah ciptakan untuk melindungi keseimbangan dunia ini, dan sistem purna. Maka tugas kami hari ini adalah, bagaimana perlahan dan membina umat sehingga tahu bakal sistem yang purna ini, yang menanggung semua pemeluk agama, menanggung semua pemilik suku dan budaya di dalam naungan keadilan, naungan kemakmuran, naungan kesejahteraan, dikarenakan itu adalah janji yang Allah swt sudah janjikan kepada kita



MENGIKUTI KATA HATI DALAM MENCINTAI APA YANG KITA LAKUKAN

MENGIKUTI KATA HATI DALAM MENCINTAI APA YANG KITA LAKUKAN

Mungkin anda pernah mendengar ucapan dari seorang wirausaha sukses pencipta Iphone dan Ipad, ya siapa lagi kalo bukan Steve Jobs.

Dia bilang " Apabila kita tidak mencintai apa yang kita lakukan, maka akan sulit untuk kita berprestasi dalam apa yang kita lakukan tersebut". Kurang lebih maknanya seperti itu saat suatu inagurasi (pelantikan) mahasiswa di universitas terkenal di Amrik sana.

Anda saat ini mungkin sedang bekerja atau melakukan sesuatu yang menurut anda memang mesti dilakukan karena tuntutan kebutuhan hidup. Tetapi apakah itu merupakan hal yang anda benar-benar senang untuk mengerjakannya ?

Coba dipikirkan lagi, Fakta membuktikan bahwa banyak orang yang gagal tetapi belum ditelaah penyebabnya, misalnya keluar dari pekerjaan sebagai sales, semata-mata karena merasa tidak memiliki bakat atau cenderung menyalahkan situasi. Padahal sebenarnya adalah karena tidak cukup 'cinta' pada pekerjaanya, Terbukti dengan tidak melakukan 'upgrading diri', peningkatan skill pada bidang tersebut agar mencapai suatu titik capaian tertentu. Sehingga tidak terlalu heran mengapa kegagalanlah yang dialami.

Source : http://livetodaywithpassion.com
Mencintai artinya adalah pengorbanan. Seseorang sangat mencintai keinginannya untuk berwirausaha sehingga ia rela mengorbankan karir, jabatan, untuk mengejar mimpinya tersebut. Salah satu rahasia orang sukes adalah 'selalu hidup di ujung tanduk'. Maksudnya adalah hidup pada titik nadir usahanya, sehingga senantiasa dalam posisi was-was. Artinya : orang tersebut menggunakan upaya maksimal dengan potensi maksimalnya pada resiko maksimal pula. Kegagalan menghantui, tetapi selalu dihadapi dengan berani karena tidak takut melakukan sesuatu yang baru.

Orang sukses sebelum sukses rela menerima resiko 'dicemooh' dan di 'kucilkan' saat memulai aksi usahanya. Dan tidak pernah 'menunggu siap' sebelum melakukan 'ordeal-nya'. Tidak terlalu banyak rencana, tetapi langsung melaksanakan.

Dan melaksanakannya juga penuh cinta, sehingga hasilnya juga akan lain, yakni akan menjadi diatas rata-rata. Kabar kurang menggembirakan adalah bahwa pasar ternyata hanya menerima pekerjaan yang sangat baik (excellent). Pekerjaan yang substandar (kurang baik) akan dibayar pula oleh upah substandar.

Dan pada akhirnya si orang tersebut merasa bahwa yang dilakukannya bukanlah merupakan suatu pekerjaan tetapi merupakan suatu kesenangan yang menggairahkan.

Dan yang paling penting, dia mengikuti kata hati.


RAHASIA CARA AMPUH BELAJAR AGAR DIRESAP OTAK

RAHASIA CARA AMPUH BELAJAR AGAR DIRESAP OTAK

Bukan pertama kali anda mendengar keluhan sahabat, rekan kerja, atau anak mengeluhkan bahwa mereka kesulitan sekali dalam belajar. Bahkan anda sekalipun barangkali pernah merasa sulitnya menyerap suatu materi kuliah atau pelatihan, sementara ada orang yang begitu mudahnya menyerap materi yang disampaikan tersebut.

Dan saya, Tresna, melalui blog sederhana ini dengan sedikit sharing pengalaman sebagai tenaga pengajar dan peneliti dalam teknik belajar akan membagi rahasianya.

 Dan ini bukan mau menjual ebook atau apapun he.he.. Ini semata-mata merupakan keberuntungan anda bisa 'terdampar' ke blog ini dan pada saat yang sama sebelum blogpost ini terbit , saya terinspirasi untuk menulis topik ini.

 Bahkan kita sendiri barangkali pernah merasakan bagaimana menjadi murid atau mahasiswa dan merasakan hal yang sama seingat kita waktu dulu. Kita sering berarguman bahwa "Ah aku mah apa atuh, Mereka kan memang pintar dari sono nya" Begitulah justifikasi kita kenapa kita merasa kurang pintar dan seperti sulit menyerap mata pelajaran yang diberikan dosen atau Bu Guru.

Sekarang mari kita sedikit mengganti topik tetapi sangat relevan nantinya.

Mari saya tanya kepada anda, kira-kira saat ini ... ya detik ini saat anda membaca ini.....

Source : https://www.eslhelpers.org

Apa yang paling anda ingat pada masa lalu anda ?  Bisa juga dengan kata lain, kejadian apa yang paling memberkas dalam pikiran anda ?

Kalo boleh saya tebak nih.... Saat anda pertama mendapat piala dalam kejuaraan tertentu.. Ibarat film, setiap menit anda ingat suasananya, suasana ruangannya, dll. Di lain sisi saat anda mengalami kejadian buruk misalnya dihukum atau merasa suatu penderitaan, anda juga sangat mengingatnya dengan baik. Meskipun begitu pengalaman pahit tadi selalu anda berusaha untuk tidak mengingatnya lagi.

Nah mungkin anda bertanya apa pula hubungan antara topik ini dengan mengingat masa lalu ?

Apabila kita telaah lebih lanjut. Saya ingin bertanya lagi, kenapa kira-kira kita ingat kejadian masa lalu yang 'indah' tadi, tetapi mengingat pula, bahkan sulit lupa kejadian 'pahit' tadi ?

Bila anda menjawab benar maka jawabannya sederhana. Karena kejadian diatas tadi melibatkan sesuatu yang sangat mendasar yang dimiliki manusia yaitu emosi. Secara ilmiah ternyata terbukti bahwa teknik mengingat baik adalah melibatkan emosi.Suatu kata misalnya 'ice cream', merupakan sesuatu yang lezat yang bisa menghilangkan dahaga di hari panas dan mengingatkan anda pada saat anda menikmati eskrim bersama saudara. Sebenarnya ada teknik lain misalnya melakukan asosiasi. Misalnya kenalan nama saya 'Bagus' Oh nama dia mirip nama toko online terkenal di Indonesia.

Nah, coba kita ingat-ingat, selama ini saat ini menerima kuliah, atau ikut dalam suatu pelatihan, apabila instruktur atau dosen menyampaikan materi yang terdiri dari kata-kata yang merupakan istilah dalam topik tersebut, mengapa begitu mudahnya kita lupa ?

Yak , betul. Karena kita anggap merupakan suatu yang membosankan. Dosennya juga membosankan alasan kita.

Sebenarnya walau bagaimanapun membosankan sang Guru atau instruktur, apabila kita sedikit memberi 'ketertarikan' terhadap topik yang dibahas, terutama istilah yang disampaikan misalnya melalui suatu antusiasme positif apalagi kalo bisa 'belajar mencintai' topik tersebut, maka hasilnya akan lain. Atau kita ganti perspektif bahwa mata kuliah ini akan menjadi suatu 'pengetahuan umum' bagi saya yang akan membuat orang lebih respek dalam pergaulan misalnya.
Sehingga kesimpulannya adalah melibatkan emosi dalam mengingat topik, atau kata-kata istilah dalam topik yang disampaikan.Caranya silahkan kita berkreasi sendiri.

 OK selamat mencoba teknik ini. Semoga bermanfaat.








Tips Kelola Finansial

Tips Kelola Finansial

Di saat seperti ini dimana kehidupan ekonomi bagi sebagian orang kian berat kita mesti pintar dalam mengelola keuangan pribadi kita.



Tujuan pengelolaan keuangan pribadi bermanfaat antara lain :
  • mengurangi pemborosan dalam pembelanjaan
  • mengasah intelegensia financial
  • memberi kepuasan karena telah berprestasi mengendalikan keuangan.
  • memberi output berupa investasi

Bila kita bekerja atau berbisnis sebagian orang selalu saja merasa kekurangan uang dan seolah kita terlalu terlilit dalam lingkaran hutang yang mana kita merasa tidak memiliki kendali atasnya.



Point penting PERTAMA yang mesti kita ketahui adalah : BERAPAPUN BANYAKNYA UANG YANG KITA TERIMA AKAN SELALU HABIS bila kita tidak bisa mengelolanya.



Pernah dengar kisah seorang ahli perencana keuangan yang telah melihat berbagai laporan keuangan pribadi nasabahya dan menyatakan bahwa uang banyak tidak menjamin kondisi financial sehat.

Si ahli ini mengisahkan contoh 2 orang dengan kondisi yang sangat berbeda.



Kisah pertama dokter yang memiliki 5 klinik tetapi memiliki kondisi financial yang kurang baik misalnya: biaya belanja istrinya yang terlalu besar padahal memiliki hutang besar untuk mobil mewahnya dan klinik yang satu hidup dari pembiayaan dari klinik yang lainnya dalam kondisi keuangan yang sangat rentan untuk bangkrut.



Sementara kisah berikutnya ada seorang guru yang sedikit malu membeberkan laporan keuangan pribadinya padahal setelah dilihat sangat sehat bahkan memiliki tabungan yang lumayan memadai. Kriteria sehat disini antara lain hutang maksimal 1/3 penghasilan, pengeluaran tercatat dengan baik, memiliki tabungan yang merupakan bagian dari perencenaan keuangannya.



Oleh sebab itu pengelolaan keuangan sangatlah penting.Tetapi memang ada beberapa hal yang merupakan paradigma dasar yang mesti dirubah dan terkadang merupakan hal yang sangat sulit bagi orang kebanyakan.



Tetapi disini saya akan mencoba menyederhanakannya sebagai bentuk tips.



PARADIGMA PERTAMA

Banyak uang berarti kondisi finansial baik. Ini salah . Uang adalah sesuatu yang dapat memberikan perubahan. Perubahan itu bisa buruk BILA KITA MEMBELI ASET YANG MENGAKIBATKAN LIABILITAS (Kewajiban : hutang atau pengeluaran) .

Contoh : Kita beli mobil , mobilnya rusak terus berakibat biaya.Perubahan itu baik bila membeli ASET YANG DAPAT MEMBERI PEMASUKAN (Positif and Passive Income). Contohnya membeli bisnis yang menguntungkan, property yang menghasilkan pendapatan pasif. Sedikit mengenai property .

Donald Trumph mengatakan: RAWATLAH PROPERTI ANDA MAKA PROPERTI ANDA AKAN MERAWAT ANDA. Paradigma orang kebanyakan "Ah entarlah rumah direnov kalo dah mo dijual.Sekrang biarin aja" .Tidak ada niat untuk dirawat .Tidak ada niat untuk disewakan untuk memberi pemasukan pasif.

PARADIGMA KEDUA

Menabung adalah MENYISIHKAN penghasilan setelah semua kebutuhan terpenuhi. Ini salah.Karena menabung pada dasarnya bukanlah merupakan SISA melainkan ALOKASI UNTUK INVESTASI. Jadi Misalnya gaji kita Rp 1 juta. Kita habiskan untuk keperluan kita lalu ada sisa misalnya Rp 100ribu, baru kita tabung. Bila tidak ada ya sudah. Ternyata gaji kita sudah naik menjadi Rp 5 juta perbulan. Ternyata tidak ada sisa, yah sudah berarti TIDAK menabung.

SEHARUSNYA pola pikirnya dirubah bahwa TABUNGAN merupakan suatu ALOKASI BIAYA selayaknya alokasi biaya untuk sekolah anak, transport, belanja bulanan dan lain-lain. Jumlah alokasi yang layak menurut beberapa pakar adalah maksimal 20% DARI PENGHASILAN.

Tetapi untuk mengubah paradigma ini bukanlah hal yang mudah , bisa saya jamin apalagi bila anda sudah berpasangan dan memiliki pendapat yang berbeda mengenai hal ini.Pertanyaan utama klasiknya: Kalo memang gak ada sisa , Apa yang mau ditabung ?...



PARADIGMA KETIGA
KARTU KREDIT ADALAH TAMBAHAN PENGHASILAN. Begitu kartu kreditnya disetujui misalnya dengan batas kredit (credit limit) sebesar Rp 3 juta, maka dia memiliki uang tambahan sebesar Rp 3 juta yang siap untuk dibelanjakan.

Lebih parah lagi setelah menggunakan kreditnya dalam jumlah besar membayar hanya Minimum Payment (Pembayaran Minimumnnya). Padahal sisanya akan berbunga terus dan akan membebani keuangan anda di masa depan bila tidak mampu melunasinya.


SEHARUSNYA : KARTU KREDIT adalah ALAT MENUNDA MEMBAYAR. Contohnya setelah kita gesek, kita ada waktu 30 - 45 hari lagi untuk melunasinya.

Dalam bisnis ini bisa jadi alat yang baik untuk menunda membayar menunggu pembayaran dari pelanggan. Dan kartu kredit dapat memberi kemudahan berupa keamanan karena tidak perlu membayar secara tunai.Bagi Pebisnis, selisih waktu ini bisa digunakan utk menunda piutang
ke rekanan dan lain-lain.


ULTIMATE BELAJAREKONOMI TIPS :

KREDIT/HUTANG SEBAIKNYA MAKSIMAL 30% DARI PENGHASILAN, KREDIT sebaiknya untuk KREDIT PRODUKTIF(Good Debt) BUKAN KONSUMTIF (Bad Debt).
Bila melebihi siap siap mengalami kesulitan finansial.


PARADIGMA KEEMPAT

INVESTASI ADALAH JUDI. Investasi adalah mengalokasi uang pada hal tertentu yang menghasilkan pengembalian tanpa perhitungan dan berdasarkan �feeling� dan �luck�. Salah. Yang demikian namanya SPEKULASI atau JUDI. Investasi didasarkan atas hal-hal yang bisa terukur, direncanakan dalam kondisi sadar dengan mempertimbangkan hal-hal fundamental atau didasarkan oleh analisa para ahli di bidangnya.

Contohnya : Investasi Saham bisa dilakukan dengan melihat laporan keuangan perusaahaan ,portfolio, performance dari management dan seterusnya. Demikian juga investasi untuk properti.





RUMUS 30 -30 - 20 - 20 (Ultimate BelajarEkonomi Tips)



Akhirnya kita masuk ke rumus untuk pengelolaan anggaran keuangan pribadi.Rumus ini adalah salah satu cara untuk menyelamatkan kondisi financial dengan melakukan alokasi /anggaran .

Bila asumsi penghasilan yang kita peroleh seluruhnya bernilai 100% , maka hendaknyalah :

30 % UNTUK HUTANG PRODUKTIF (Kredit Rumah,kartu kredit, kredit lainnya)

30 % PENGELUARAN UTAMA (Dapur,transport,biaya keluarga)

20 % UNTUK LIFESTYLE (Makan diluar/tamasya/pakaian dan aksesories)

20 % TABUNGAN (Tabungan bisa kelak dipakai untuk biaya tak terduga)



Selamat Berdisiplin dalam mengatur keuangan anda.