Aktivitas Ini Bisa Memicu Keringat Meski Anda di dalam Ruangan

Aktivitas Ini Bisa Memicu Keringat Meski Anda di dalam Ruangan

Tubuh manusia sebagian besar terdiri atas cairan, sekitar 60% dari total berat badan. Berolahraga, berada di bawah terik sinar matahari, atau aktivitas lainnya yang menguras keringat seringkali membuat tubuh kehilangan cairan, alias dehidrasi.

Tidak banyak yang menyadari, berkeringat sebenarnya bisa dialami tak hanya di luar ruangan, melainkan juga di dalam ruangan. Selain itu, tak hanya berolahraga, berada di bawah terik sinar matahari, atau beraktivitas di luar ruangan saja yang dapat memicu keringat; melakukan kegiatan sehari-hari pun tanpa disadari bisa membuat Anda kehilangan cairan tubuh, lho!

Ini dia beberapa hal sehari-hari di dalam ruangan yang dapat memicu keringat dan mengakibatkan dehidrasi ringan:
  1. Naik-turun tangga/mengerjakan pekerjaan rumah tangga
Saat bergerak dan aktif, tubuh menghasilkan panas yang harus segera dibuang oleh tubuh. Proses membuang panas dalam tubuh agar suhu tubuh tetap berada pada suhu normal, yaitu sekitar 37,5 derajat Celsius ini yang menyebabkan timbulnya keringat.
  1. Bekerja di ruang AC
Siapa sih, yang nggak suka berada di dalam ruangan ber-AC? Apalagi jika cuaca di luar ruangan sedang terik. Namun ternyata bekerja di ruangan AC tidak jaminan Anda terhindar dari keringat, lho! Saat berpikir keras dan berada dalam tekanan, tubuh mengeluarkan keringat untuk menetralkan suhu di dalam tubuh. Ditambah lagi, ruangan AC yang menyebarkan udara dingin ke seluruh ruangan mengandung udara yang dapat menyerap kelembapan di dalam ruangan tersebut, termasuk dari kulit kita. Itu sebabnya, kulit menjadi kering dan cairan yang ada dalam tubuh menjadi berkurang.
  1. Tidur
Meskipun tidak bergerak, tidur ternyata juga bisa membuat kita berkeringat dan menimbulkan dehidrasi. Apalagi bagi yang senang tidur siang atau tidur di dalam suhu ruangan yang panas. Hal ini disebabkan karena saat tidur kita mengeluarkan sebagian cairan tubuh yang menguap keluar melalui pernapasan.
Bagi Diabetesi, Konsumsi Makanan Tinggi Serat Bantu Kontrol Gula Darah

Bagi Diabetesi, Konsumsi Makanan Tinggi Serat Bantu Kontrol Gula Darah

Guna mengontrol kada gula darah, selain meminimalisir konsumsi asupan dengan kadar glukosa dan karbohidrat tinggi, penyandang diabetes juga bisa menerapkan konsumsi serat secara rutin. Apalagi, serat cukup mudah didapat misalnya saja dari buah dan sayur.

"Makanan tinggi serat mampu menurunkan kadar gula darah. Sebab, serat berfungsi menghambat proses penyerapan makanan yang dikonsumsi ke dalam darah. Jadi, jika mengonsumsi makanan berserat tinggi peningkatan gula darahnya tuh pelan-pelan," ucap Prof. Dr. dr. Achmad Rudijanto, SpPD-KEMD.

Pria yang akrab disapa Prof Rudi ini mencontohkan, ketika pasien diabetes mengonsumsi gula pasir misalnya dalam teh hangat, kadar gula darah ototmatis akan naik karena gula pasir pada dasarnya merupakan karbohidrat. Sebaliknya, saat mengonsumsi sayuran, kadar gula darah tidak akan naik drastis karena karbohidrat dalam sayuran tidak langsung diserap dalam darah.

"Sehari jumlah serat yang kita konsumsi paling tidak 60 gram untuk seribu kalori," lanjut Prof Rudi, ditemui di sela-sela Indonesia Diabetes Leadership Forum di JW Marriot, Kuningan, Jakarta.

Terkait konsumsi gula khusus diabet yang dibuat dari jagung, menurut Prof Rudi meskipun dikatakan tidak mengandung kalori, pada dasarnya tetap mengandung kalori. Hanya saja, kalori yang terkandung dalam gula jagung tidak menyebabkan kenaikan kadar gula darah secara drastis.

"Anda makan daging murni protein setengah kilo, penaikan gula darah Anda tidak seberapa. Namun, jika Anda makan nasi setengah kilo pasti gula darah Anda langsung naik," imbuhnya.