Cara Agar Anak Jadi Seorang Penghafal Al-Quran

Buah hati di dalam sebuah pernikahan pasti mampu menaikkan keindahan di dalam tempat tinggal tangga. Berjuta alasan kebahagiaan bakal terpancar berasal dari tiap-tiap pasangan suami istri yang telah punyai anak.
Salah satu yang menjadi kebahagiaan bagi orang tua adalah punyai anak yang mahir di dalam menghafal ayat-ayat suci Al-Quran. Karena betapa banyak keutamaan para penghafal Al Quran itu. Di pada hadits yang menunjukkan mengenai ini adalah hadis berasal dari nabi Muhammad SAW berikut ini:
Disampaikan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Salam yang diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim. Bacalah bersama hatimu “Siapa yang membaca Al-Quran, mempelajarinya, dan mengamalkannya, bakal dipakaikan mahkota berasal dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan ke dua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, ‘Mengapa kami dipakaikan jubah ini?’ Dijawab, ‘Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Quran.”
Subhanallah, orang tua yang punyai anak Hafizh Al-Quran bakal meraih jubah (kemuliaan) yang tidak didapatkan di dunia. Namun terkadang kami bingung bagaimana cara mendidik anak supaya enteng di dalam menghafal ayat-ayat suci Al-Quran.
Berikut kiat-kiat supaya anak mampu menghafal Al-Quran:
1. Pilih pasangan yang sholeh dan sholehah (bagi yang belum berkeluarga), Penghafal Al-Quran lebih baik.
2. Perbanyak berinteraksi bersama Al-Quran. Mendengarkan, membaca, menghafal dan mempelajari ayat-ayat Al-Quran. Terutama pada saat awal hamil hingga menyusui. Janin ibarat kotak hitam pada pesawat, dia mampu merekam seluruh yang ditunaikan Ibunya. Ketika menyusui, Ayat-ayat Al-Quran yang diperdengarkan bakal mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI yang dikeluarkan.
3. Lingkungan yang mendukung. Biasakan bersama lingkungan yang baik, berada di lingkungan penghafal Al-Quran serta lingkungan keluarga yang cocok dan mendukung.
4. Memilih guru yang tepat. Karena anak bakal selamanya melihat, merekam, dan meniru, tabiat guru mereka.
Guru wajib punyai beberapa syarat sebagai berikut:
a. penyayang
b. penyabar
c. peduli
d. berakhlak
e. cerdas

Note: bukan hanya guru tetapi orang tua terhitung wajib mampu memberi semisal yang baik, dikarenakan anak lebih mengikuti tabiat orang tua daripada lisan.
5. Agar tidak enteng lupa, Menghafal jangan terlampau banyak, sedikit-sedikit semisal 1 hari 5 ayat dan dibaca yg dihafal berikut pada saat shalat fardu/ sholat sunnah. dan jadikan 1 pekan sekali spesifik mengulangi yang telah dihafal (muroja’ah).
6. Gunakan metode Al Bagdady ( pengajaran huruf hijaiyah seperti Alif, ba’, ta’, tsa, jim, tanpa harokat) kepada anak, bukan a, ba, ta, tsa, ja.
7. Metode Talqin. Minta anak untuk mendengar sesudah itu menirukan langsung.
8. Orang tua terhitung wajib memperbaiki bacaan sambil menghapal.
9. Peran GURU hanya 20%, tengah peran KELUARGA 80%.
10. Berikan anak kasih sayang. Berikan nama yang baik. Nama dan julukan/panggilan bakal mempengaruhi alam bawah paham anak, bakal tertanam supaya menjadi atau cocok bersama panggilannya. Beri tau anak arti berasal dari nama dan julukan yang biasa kami menggunakan untuk memanggil mereka. Misalkan wahai hafidz/haafidzah dan lain-lain.
11. Pilih saat spesifik dan saat yang paling pas di tiap-tiap harinya untuk membaca Al-Quran bersama keluarga yang wajib dihadiri oleh seluruh bagian keluarga.
12. Berikan motivasi, berikan reward sesekali. Jangan menyatakan apa rewardnya supaya anak tidak kecewa seandainya kami tidak mampu beri tambahan yang telah dijanjikan. Sampaikan seandainya makin banyak yang dicapai atau yang dihafal maka makin besar dan bagus reward yang bakal diterima. Berikan reward cocok bersama kekuatan kita.
13. Setelah seluruh usaha berikut diatas, jangan lupa perbanyak doa untuk anak kita, sebut nama anak kami di tiap-tiap doa kita.
14. Jangan katakan suatu hal yang tidak baik kepada anak kami dikala kami marah, tetapi sebaliknya.
15. Untuk jauhi kebosanan anak di dalam menghafal, sebaiknya memicu variasi pada aktivitas menghafalnya, beri anak saat untuk istirahat dan bermain. Misalkan di dalam saat 20 menit anak diperbolehkan untuk bermain, kemudiaan setelah itu merasa menghafal lagi.
16. Mutabaah.
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menanggung kemurnian Al-Quran telah memudahkan umat ini untuk menghafal dan mempelajari kitab-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan para hamba-Nya supaya membaca ayat-ayat-Nya, merenungi artinya, dan mengamalkan serta berpegang teguh bersama petunjuknya. Dia Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan hati para hamba yang shalih sebagai wadah untuk pelihara firman-Nya. Dada mereka seperti lembaran-lembaran yang memelihara ayat-ayat-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sebenarnya, Al-Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak tersedia yang mengingkari ayat-ayat Kami jika orang-orang yang zhalim …”[al-Ankabût/29:49].
Dahulu, para sahabat Radhiyallahu ‘anhum yang mulia dan Salafush-Shalih, mereka berlomba-lomba menghafal Al-Quran, generasi demi generasi. Bersungguh-sungguh mendidik anak-anak mereka di dalam naungan Al-Quran, baik belajar maupun menghafal disertai bersama pemantapan pengetahuan tajwid, dan terhitung mentadabburi yang tersirat di dalam Al-Quran, (yaitu) berupa janji dan ancaman.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Agar Anak Jadi Seorang Penghafal Al-Quran "

Post a Comment