MAKALAH TENTANG PENDEKATAN DAN METODE DALAM PEMBELAJARAN PAI


Tugas Kelompok 1


PENDEKATAN DAN METODE DALAM PEMBELAJARAN PAI
Untuk Memenuhi Tugas Mata KuliahMetodik Khusus Pembelajaran PAI
Dosen: Siti Zulaikha, M. Ag.
Disusun Oleh:
             NAMA                                                            NPM
             Afifah                                                              1311010276
             Asyari                                                             1311010275
             Edy Chandra                                                   1311010260 
             Jurusan                        :  Pendidikan Agama Islam
             Semester                      :  04 (empat)  
             Kelas                            : F  

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1436 H / 2015 M








KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb.
Puji syukur Alhamdulillah  kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T  karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah mengenai PENDEKATAN DAN METODE DALAM PEMBELAJARAN PAI  ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. 

Dan juga kami berterima kasih kepadaIbu. Siti Zulaikha, M. Ag. selaku Dosen mata kuliah Metodik Khusus Pembelajaran PAIyang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna, dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pendekatan dan Metode Dalam Pembelajaran PAI. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan.                                                                          
Untuk itu, kami berharap adanya kritik, dan saran serta  usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya Makalah  yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di kesempatan yang lainnya.
Wassalamualaikum Wr, Wb.

Bandar Lampung, 19 Maret 2015


Penyusun







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................
A. Latar Belakang...........................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................. 
A. PENDEKATAN PEMBELAJARAN........................................2 
1. Pengertian Pendekatan dalam Pembelajaran..............................2
2. Fungsi Pendekatan dalam Pembelajaran....................................3
3. Jenis-Jenis Pendekatan dalam Pembelajaran..............................3 
4. Tipe-Tipe Pendekatan.................................................................9
B. METODE PEMBELAJARAN..................................................13 
1. Pengertian Metodik Khusus.......................................................13
2. Macam-Macam Metode dalam Pendidikan...............................15 
3. Prinsip-Prinsip Metode Pembelajaran.......................................15
BAB III PENUTUP......................................................................
Kesimpulan....................................................................................17 
DAFTAR PUSTAKA................................................................... 
 










BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukannya interaksi antara guru dan murid yang memiliki tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai sesuai dengan target dari guru itu sendiri, maka sangatlah perlu terjadi interaksi positif yang terjadi antara guru dan murid. Dalam interaksi ini, sangat perlu bagi guru untuk membuat interaksi antara kedua belah pihak berjalan dengan menyenangkan dan tidak membosankan. Hal ini selain agar mencapai target dari guru itu sendiri, siswa juga menjadi menyenangkan dalam kegiatan belajar mengajar, serta lebih merasa bersahabat dengan guru yang mengajar.

Pendidik yang memandang anak didik sebagai pribadi yang berbeda dengan anak didik lainnya, akan berbeda dengan pendidik yang memandang anak didik sebagai makhluk yang sama dan tidak ada perbedaan dalam segala hal. Maka penting untuk meluruskan pandangan yang keliru dalam menilai anak didik. Untuk itu pendidik perlu menyadari dan memaklumi bahwasanya anak didik itu merupakan individu dengan segala  perbedaannya sehingga diperlukan beberapa pendekatan dalam  proses belajar mengajar. Sehingga dalam  mengajar diperlukan pendekatan dalam pembelajaran, pendidik harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap pendidik tidak selalu memiliki suatu pandangan yang sama dalam hal mendidik anak didik. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang pendidik ambil dalam  pengajaran.

B.  Rumusan Masalah
a.Apa pengertian pendekatan pembelajaran?
b.Sebutkan fungsi dan jenis-jenis pendekatan dalam pembelajaran?
c.Jelaskan tipe pendekatan dalam pembelajaran?

C. Tujuan
a.Untuk mengertahui pengertian dari pendekatan pembelajaran PAI,
b.Serta untuk mengetahui fungsi dan jenis-jenis dalam pembelajaran,
c.Dan seperti apatipe-tipe dalam pembelajaran.



BAB II
PEMBAHASAN
A. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
1. Pengertian Pendekatan dalam Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat berarti aturan pembelajaran yang berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar, Selain itu pendekatan pembelajaran adalah arah suatu kebijaksanaan yang ditempuh guru atau siswa dalam mencapai tujuan pengajaran dilihat dari bagaimana materi disajikan.

Pengertian lain dari pendekatan pembelajaran adalah jalan atau cara yang digunakan oleh guru atau pembelajar untuk memungkinkan siswa belajar.

Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam menyajikan suatu materi yang memungkinkan siswa belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. 

Interaksi dalam pembelajaran adalah bagaimana cara guru dapat meningkatkan motivasi belajar dari siswa. Hal ini berkaitan dengan strategi apa yang dipakai oleh guru, bagaimana guru melakukan pendekatan terhadap siswanya. Dalam sebuah pembelajaran yang baik guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator. Dalam peranannya sebagai pembimbing, guru berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Guru sebagai fasilitator, guru berusaha memberikan fasilitas yang baik melalui pendekatan-pendekatan yang dilakukan.[1] Proses interaksi pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar pada siswa ialah bagaimana cara guru melakukan pendekatan yang sesuai dengan karakter pembelajaran.

Dilihat  dari  pendekatannya,  pembelajaran  terdapat  dua  jenis  pendekatan,  yaitu: 
a.Pendekatan  pembelajaran  yang  berorientasi  atau  berpusat  pada  siswa  (student  centered  approach), dimana pada pendekatan jenis ini guru melakukan pendekatan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, dan

b.Pendekatan  pembelajaran  yang  berorientasi  atau berpusat pada guru (teacher centered approach), dimana pada pendekatan jenis ini guru menjadi subjek utama dalam proses pembelajaran.[2]

2. Fungsi Pendekatan dalam Pembelajaran
Fungsi pendekatan bagi suatu pembelajaran adalah :
a.Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah - langkah metode  pembelajaran yang akan digunakan. 
b.Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran. 
c.Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai. 
d.Mendiaknosis masalah-masalah belajar  yang timbul, dan 
e.Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan.

3. Jenis-Jenis Pendekatan dalam Pembelajaran
a. Pendekatan Individual
Pendekatan individual merupakan pendekatan langsung dilakukan guru terhadap anak didiknya untuk memecahkan kasus anak didiknya tersebut. Pendekatan individual mempunyai arti yang sangat penting bagi kepentingan pengajaran. Pengelolaan kelas sangat memerlukan pendekatan individual ini. Pemilihan metode tidak bisa begitu saja mengabaikan kegunaan pendekatan individual, sehingga guru dalam melaksanakan tugasnya selalu saja melakukan pendekatan individual terhadap anak didik di kelas. Persoalan kesulitan belajar anak lebih mudah dipecahkan dengan menggunakan pendekatan individual, walaupun suatu saat pendekatan kelompok diperlukan.

Pendekatan individual adalah suatu pendekatan yang melayani perbedaan-perbedaan perorangan siswa sedemikian rupa, sehingga dengan penerapan pendekatan individual memungkinkan berkembangnya potensi masing-masing siswa secara optimal.[3]
 
Pembelajaran individual merupakan salah satu cara guru untuk membantu siswa membelajarkan siswa, membantu merencanakan kegiatan belajar siswa sesuai dengan kemampuan dan daya dukung yang dimiliki siswa. Pendekatan individual akan melibatkan hubungan yang terbuka antara guru dan siswa, yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan bebas dalam belajar sehingga terjadi hubungan yang harmonis antara guru dengan siswa dalam belajar.[4] Untuk mencapai hal itu, guru harus melakukan hal berikut ini;

      a)  Mendengarkan secara simpati dan menanggapi secara positif pikiran anak didik dan membuat hubungan saling percaya. 
b) Membantu anak didik dengan pendekatn verbal dan non-verbal.
c) Membantu anak didik tanpa harus mendominasi atau mengambil alih tugas.
    d) Menerima perasaan anak didik sebagaimana adanya atau menerima perbedaannya dengan penuh perhatian.
      e)  Menanggani anak didik dengan memberi rasa aman, penuh pengertian, bantuan, dan mungkin memberi beberapa alternatif pemecahan.
 
Ciri-ciri pendekatan individual :
a) Guru melakukan pendekatan secara pribadi kepada setiap siswa di kelas dan memberikan kesempatan kepada anak didik sebagai individu untuk akatif, kreatif, dan mandiri dalam belajar.
b) Guru harus peka melihat perbedaan sifat-sifat dari semua anak didik secara individual.
c)   Guru lebih berperan sebagai fasilitator dan pembimbing di kelas. Para peserta didik dapat lebih terkontrol mengenai, bagaimana dan apa yang mereka pelajari.
d) Guru harus mampu mennyajikan pelajaran yang menarik di depan kelas. Menarik dalam pengertian mengasyikkan, mudah ditangkap dan dipahami serta tidak membosankan siswa. Pengajaran individual dilakukan untuk membantu siswa dalam menuntaskan belajar mereka.

Oleh karena itu, pendekatan individual dapat mengefektifkan proses belajar mengajar, interaksi guru dan siswa berjalan dengan baik, dan terjadinya hubungan pribadi yang menyenangkan antara siswa dan guru. Secara tidak langsung hal yang disebut diatas merupakan keuntungan dari pengajaran dengan pendekatan individual.

Keuntungan dari pengajaran pendekatan individual yaitu:
a)Memungkin siswa yang lama dapat maju menurut kemampuannya masing-masing secara penuh dan tepat,
b)Mencegah terjadinya ilusi dalam kemajuan tetapi bersifat nyata melalui diskusi kelompok,
c)Mengarahkan perhatian siswa terhadap hasil belajar perorangan,
d)Memusatkan pengajaran terhadap mata ajaran dan pertumbuhan yang bersifat mendidik, bukan kepada tuntutan-tuntutan guru, dan lain-lain.

Sedangkan kelemahan pembelajaran pendekatan individual sebagai berikut dapat dilihat secara umum:
a) Proses pembelajaran relative memakan banyak waktu sesuai dengan jumlah bahan yang dihadapi dan jumlah peserta didik.[5]
b)Motivasi siswa mungkin sulit dipertahankan karena perbedaan-perbedaan individual yang dimiliki oleh peserta didik sehingga dapat membuat beberapa siswa rendah diri/minder dalam pembelajaran.[6]

b. Pendekatan Kelompok
Dalam kegiatan belajar mengajar terkadang ada juga guru yang menggunakan pendekatan lain, yakni pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok memang suatu waktu diperlukan dan pelu digunakan untuk membina  dan mengembangkan sikap sosial anak didik. Hal ini disadari bahwa anak didik adalah sejenis makhluk homo secius, yakni makhluk yang berkecendrungan untuk hidup bersama.

Dengan pendekatan kelompok, diharapkan dapat ditumbuh kembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri setiap anak didik. Mereka dibina untuk mengendalikan rasa egois yang ada dalam diri mereka masing-masing, sehingga terbina sikap kesetiakawanan sosial dikelas. Tentu saja sikap ini pada hal-hal yang baik saja. Mereka sadar bahwa hidup ini saling ketergantungan, seperti ekosistem dalam mata rantai kehidupan semua makhluk hidup di dunia. Tidak ada makhluk hidup yang terus menerus berdiri sendiri tanpa keterlibatan makhluk lain, langsung atau tidak langsung, disadari atau tidak, makhluk lain itu ikut ambil bagian dalam kehidupan makhluk tertentu.[7]

c. Pendekatan Bervariasi
Ketika guru dihadapkan kepada permasalahan anak didik yang bermasalah, maka guru akan berhadapan dengan permasalahan yang bervariasi. Setiap masalah yang dihadapi oleh anak didik tidak selalu sama, terkadang ada perbedaan.

Dalam belajar, anak didik mempunyai motivasi yang berbeda. Pada satu sisi anak didik mempunyai motivasi yang rendah, tetapi pada saat lain anak didik mempunyai motivasi yang tinggi. Anak didik yang satu bergairah belajar, anak didik yang lain kurang bergairah belajar. Sementara sebagian besar anak belajar, satu atau dua orang anak tidak ikut belajar. Mereka duduk dan berbicara (berbincang-bincang) satu sama lain tentang hal-hal lain yang terlepas dari masalah pelajaran.[8]

d.   Pendekatan Edukatif
Apapun yang guru lakukan dalam pendidikan dan pengajaran dengan tujuan untuk mendidik, bukan karena motif-motif lain, seperti karena dendam, karena gengsi, karena ingin ditakuti dan sebagainya.

Anak didik yang telah melakukan kesalahan, yakni membuat keributan didalam kelas ketika guru sedang memberikanpelajaran, misalnya, tidak tepat diberi sanksi hokum dengan cara memukul badannya sehingga luka atau cidera. Hal ini adalah sanksi hukum yang tidak bernilai pendidikan. Guru telah melakukan sanksi hukum yang salah. Guru telah menggunakan teori power, yakni teori kekuasaan untuk menundukkan orang lain. Dalam pendidikan, guru akan kurang arif dan bijaksana bila menggunakan kekuasaan. 

Karena hal itu bisa merugikan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak didik. Pendekatan yang benar bagi guru adalah dengan melakukan pendekatan edukatif. Setiap tindakan dan perbuatan yang dilakukan guru harus bernilai pendidikan dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar agar menghargai norma hukum, norma susila, norma sosial dan norma agama.

Kelima macam  pendekatan ini diajukan, karena pendidikan agama islam disekolah umum dilaksanakan melalui kegiatan intra dan ekstra kurikuler yang satu sama lainnya saling menunjang dan saling melengkapi. Kelima pendekatan tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1) Pendekatan pengalaman
2) Pendekatan Pembiasaan
3) Pendekatan Emosional
4) Pendekatan Rasional
5) Pendekatan Fungsional.[9]

e. Pendekatan Keagamaan
Pendidikan dan pelajaran disekolah tidak hanya memberikan satu atau dua macam mata pelajaran, tetapi terdiri dari banyak mata pelajaran. Dalam prateknya tidak hanya digunakan satu, tetapi bisa juga penggabungan dua atau lebih pendekatan.

Dengan penerapan prinsip-prinsip mengajar seperti prinsip korelasi dan sosialisasi, guru dapat menyisipkan pesan-pesan keagamaan untuk semua mata pelajaran. Khususnya untuk mata pelajaran umum sangat penting dengan pendekatan keagamaan. Hal ini dimaksudkan agar nilai budaya ini tidak sekuler, tetapi menyatu dengan nilai agama. Tentu sajaguru harus menguasai ajaran-ajaran agama yang sesuai dengan mata pelajaran yang dipegang. Mata pelajaran biologi, misalnya, bukan terpisah dari masalah agama,tetapi ada hubunganya. Persoalan nya sekarng terletak mau atau tidaknya guru mata pelajaran tersebut.

Pendekatan agama dapat membantu guru untuk memperkecil kerdilnya jiwa agama didalam diri siswa, agar nilai-nilai agamanya tidak dicemoohkan dan dilecehkan, tetapi diyakini, dipahami,dihayati dan diamalkan secara hayat siswa dikandung badan.[10]
 
f. Pendekatan Kebermaknaan
Bahasa adalah alat untuk menyampaikan dan memahami gagasan pikiran, pendapat, dan perasaan, secara lisan atau tulisan. Bahasa merupakan alat untuk mengungkapkan makna yang diwujudkan melalui struktur (tata bahasa dan kosa kata). Dengan demikian struktur berperan sebagai alat pengungkapan makna (gagasan, pikiran, pendapat dan perasaan). Jadi pendekatan kebermaknaan adalah pendekatan yang memasukkan unsur-unsur terpenting yaitu pada bahasa dan makna. Misalnya pendekatan dalam rangka penguasaan bahasa Inggris.

Ada beberapa konsep penting  yang  menyadari pendekatan ini sebagai berikut :
a. Bahasa merupakan alat untuk mengungkapkan makna yang diwujudkan melalui struktur ( tata bahasa dan kosa kata).
b. Makna ditentukan oleh lingkup kebahasaan maupun lingkup situasi yang merupakan konsep dasar dalam pendekatan kebermaknaan pengajaran bahasa yang natural.
c. Makna dapat diwujudkan melalui kalimat yang berbeda, baik secara lisan maupun tertulis. Suatu kalimat dapat mempunyai makna yang berbeda tergantung pada situasi saat kalimat digunakan.
d. Belajar bahasa asing adalah belajar berkomunikasi melalui bahasa tersebut, sebagai bahasa sasaran, baik secara lisan maupun tertulis. Belajar berkomunikasi ini perlu didukung oleh pembelajaran unsur-unsur bahasa sasaran.
e. Motivasi belajar siswa merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan belajarnya. Kadar motivasi ini banyak ditentukan oleh kadar kebermaknaan bahan peljaran dan kegiatan pembelajaran siswa yang bersangkutan.[11]
f. Bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran menjadi lebih penting bermakna bagi siswa jika berhubungan dengan kebutuhan siswa yang berkaitan dengan pengalaman, minat, tata nilai, dan masa depannya.
g. Dalam proses belajar mengajar siswa merupakan subjek utama, tidak hanya sebagai objek belaka. Karena itu, ciri-ciri dan kebutuhan mereka harus dipertimbangkan dalam segala keputusan yang berkaitan dengan pengajaran.
h. Dalam proses belajar mengajar guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa mengembangkan ketrampilan berbahasanya.

4. Tipe-tipe pendekatan
a. Pendekatan Kontekstual
Adapun yang melandasi pengembangan pendekatan kontekstual adalah konstruktivisme, yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal. Siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri. Bahwa pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta atau proposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan.

Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya.[12]

Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang penting, yaitu :
1. Mengaitkan adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti konstruktivisme.
2. Mengalami merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan berarti menghubungkan informasi baru dengan pengalaman maupun pengetahui sebelumnya.
3. Menerapkan.
4. Kerjasama.
5. Mentransfer.[13]
 
b. Pendekatan Konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan.

Pada dasarnya pendekatan konstruktivisme sangat penting dalam peningkatan dan pengembangan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa berupa keterampilan dasar yang dapat diperlukan dalam pengembangan diri siswa baik dalam lingkungan sekolah maupun dalam lingkungan masyarakat.

Jadi pendekatan konstruktivisme merupakan pembelajaran yang lebih mengutamakan pengalaman langsung dan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Secara umum yang disebut konstruktivisme menekankan kontribusi seseorang pembelajar dalam memberikan arti, serta belajar sesuatu melalui aktivitas individu dan sosial. 

Ciri-ciri pendekatan konstruktivisme
1. Dengan adanya pendekatan konstruktivisme, pengembangan pengetahuan bagi peserta didik dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri melalui kegiatan penelitian atau pengamatan langsung sehingga siswa dapat menyalurkan ide-ide baru sesuai dengan pengalaman dengan menemukan fakta yang sesuai dengan kajian teori.
2.Antara pengetahuan-pengetahuan yang ada harus ada keterkaitan dengan pengalaman yang ada dalam diri siswa.
3. Setiap siswa mempunyai peranan penting dalam menentukan apa yang mereka pelajari. Peran guru hanya sebagai pembimbing dengan menyediakan materi atau konsep apa yang akan dipelajari serta memberikan peluang kepada siswa untuk menganalisis sesuai dengan materi yang dipelajari.

c. Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus.

Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan umum ke keadaan khusus, sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan aturan, prinsip umum dan diikuti dengan contoh-contoh khusus atau penerapan aturan, prinsip umum ke dalam keadaan khusus.

d. Pendekatan Induktif
Berbeda dengan pendekatan deduktif yang menyimpulkan permasalahan dari hal-hal yang bersifat umum, maka pendekatan induktif (inductif approach) menyimpulkan permasalahan dari hal-hal yang bersifat khusus.. Metode induktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus.[14]

Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum. Pendekatan induktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan khusus menuju keadaan umum.[15]

e. Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan peserta didik meguasai konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep (miskonsepsi).. Konsep merupakan struktur mental yang diperoleh dari pengamatan dan pengalaman.
Pendekatan Konsep merupakan suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh.
Kondisi-kondisi yang dipertimbangkan dalam kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan konsep adalah:
1. Menanti kesiapan belajar, kematangan berpikir sesuai dengan unsur lingkungan.
2. Mengetengahkan konsep dasar dengan persepsi yang benar yang mudah dimengerti.
3. Memperkenalkan konsep yang spesifik dari pengalaman yang spesifik pula sampai konsep yang komplek.
4. Penjelasan perlahan-lahan dari yang konkret sampai ke yang abstrak.
Langkah-langkah mengajar dengan pendekatan konsep melalui 3 tahap yaitu,
1) Tahap enaktik
2) Tahap simbolik.
3) Tahap ikonik

f. Pendekatan Proses                   
Pendekatan proses merupakan pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses.

Pendekatan proses adalah pendekatan yang berorientasi pada proses bukan hasil. Pada pendekatan ini peserta didik diharapkan benar-benar menguasai proses. Pendekatan ini penting untuk melatih daya pikir atau mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih psikomotor peserta didik. Dalam pendekatan proses peserta didik juga harus dapat mengilustrasikan atau memodelkan dan bahkan melakukan percobaan. Evaluasi pembelajaran yang dinilai adalah proses yang mencakup kebenaran cara kerja, ketelitian, keakuratan, keuletan dalam bekerja dan sebagainya.

g. Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat
Pendekatan Science, Technology and Society (STS) atau pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat (STM) merupakan gabungan antara pendekatan konsep, keterampilan proses, Inkuiri dan diskoveri serta pendekatan lingkungan.

Istilah Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam bahasa Inggris disebut Sains Technology Society (STS), Science Technology Society and Environtment (STSE) atau Sains Teknologi Lingkungan dan Masyarakat. Meskipun istilahnya banyak namun sebenarnya intinya sama yaitu Environtment, yang dalam berbagai kegiatan perlu ditonjolkan. Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan pendekatan terpadu antara sains, teknologi, dan isu yang ada di masyarakat. Adapun tujuan dari pendekatan STM ini adalah menghasilkan peserta didik yang cukup memiliki bekal pengetahuan, sehingga mampu mengambil keputusan penting tentang masalah-masalah dalam masyarakat serta mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang telah diambilnya.

B. METODE PEMBELAJARAN
1. Pengertian Metodik Khusus
   Secara harfiah�Metodik� itu berasal dari kata �Metode� yang berarti suatu cara kerja yang sistematik dan umum, seperti cara kerja ilmu pengertahuan. Ia merupakan jawaban atas pertanyaan �Bagaimana�, yaitu suatu penyelidikan yang sistematis dan formulasi metode-metode yanga akan digunakan dalam penelitian.

Metodik khusus berarti suatu penyelidikan khusus untuk suatu proyek. Dalam hal ini metodik adalah suatu cara dan siasat penyapaian bahan pelajaran tertentu dari suatu mata pelajaran agar siswa dapat mengetahui,memahami, mempergunakan, dan dengan kata lain menguaasai bahan pelaajaran yang akan diajarkan.

Metodik pengajaran aagama Islamialah suatu cara menyampaikan bahan pelajaran agama islam. Jika metodik tersebut dihubungkan dengan kata �khusus� maka ia berarti suatu cara khusus yang telah diperssiapkan dan dupertimbangkan untuk ditempuhdalam pengajaran, keimanan, ibadah, akhlak, dan berbagai mata pelajaran agama Islam lainya. Pengajaran agama Islam adalah suatu tugas yang setelah itu barulah kita mengetahui garis temu antara kedua lingkaran tersebut mempunyai permasalahan yang berkembang pula. Metodik membuat ssi pelaksana tugas atau guru dapat mencapai tujuan dengan tepat dan cepat. Hasilnya dapat diyakini, dan kalau perlu dapat  diperiksa kembali jalan pengaran itu.[16]

Metode mengajar dapat diartikan sebaagai carayang digunakan oleh guru dalam membelajarkan peserta didik saat berlangsungnya proses belajar mengajar.

Secara Terminologi dan definisis para ahli seperti Hasan Langgulung mendefinisikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan. Dan menurut Ahmad Tafsir mendifinisikan bahwa metode mengajar adalah cara yang paling tepat dalam mengajarkan mata pelajaran. Berdasarkan beberapa definisi dapat disimpulakn bahwa metode adalah seperangkat cara, jalan yang digunakan untuk mendidik dalam proses pembelajaran agar peserta didik  dapat mencapai tujuan pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam silabi mataa pelajaran.[17]

Mahmud dan Tedi Priatna dalam bukunya Kajian Epistemologi, Sistem dan Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam, mengemukakan bahwa metode dalam dunia pendidikan secara sederhana adalah suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pendidikan.

Lebih lanjut mereka  menuliskan bahwa metode pendidikan islam menyangkut banyak prinsip-prinsip keilmuan pendidikan islam yang bersumber dari Al-quran dan hadits. Oleh karena itu utuk mendalaminya perlu diungkapkan implikasi-implikasi metodologis pendidikan dalam al-Quran dan Hadits tersebut, yang antara lain sebagai berikut:
  1. Gaya bahasa dan ungkapan yang terdapat dalam firman-firman Allah dalam Al-quran menunjukan fenomena bahwa firman-firman Allah itu mengandung nilai-nilai metodologi yang mempunyai corak dan ragam yang sesuai dengan tempat dan waktu serta sasaran yang dihadapi, namun yang sangat penting adalah bahwa firman-firman Allah itu mengandung hikmah dan kebijaksanaan yang secara metodologis sesuai dengan kecenderungan kemampuan manusia yang hdup dalam kondisi dan situasi yang berbeda-beda.
  1. Allah SWT. dalam hal pemberian perintah dan larangan senantiasa memperhatikan kadar kemampuan masing-masing hamba-Nya , sehingga bebannya bereda-beda meskipu dalam tugas yang sama.
  1. Sistem pendekatan metodologis yang dinyatakan dalam Al-Quran bersifatmulti approach.

2. Macam-Macam Metode dalam Pendidikan
a.    Metode keteladanan
b.    Metode pembiasaan
c.    Metode dialog
d.   Metode perumpamaan
e.    Metode ceramah
f.     Metode targhib dan tarhib
g.    Metode pengulangan dan latihan
h.    Metode mauizhah.[18]
3. Prinsip-Prinsip Metode Pembelajaran
Segala sesuatu yang akan dikerjakan oleh setiap orang pasti ada tujuannya,termasuk dalam proses pembelajaran. seorang guru perlu megetahui dan meiliki prinsip-prinsip pembelajaransehingga guru dapat menyusun perencanaan proses pembelajaran dengan baik, bahkan mampu mengimplementasikannya ketika proses pembelajaran berlangsung.Menurut Omar Muhammad Al-Thoumy Al-Saibany, prinsip-prinsip metodologi pendidikan islam adalah sebagai berikut:

1) Mengetahui motivasi, kebutuhan, dan minat anak didiknya.
2) Mengetahui tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
3)Mengetahui tahap kematangan, perkembangan, dan perubahan anak didik.
4) Mengetahui perbedaan-perbedaan individu dalam anak didik.
5)Memperhatin,integrasi pengalaman dan kelanjutannya, keaslian, pembaharuan, dan kebebasan berfikir.
6)Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik.
7) Menegakkan uswah hasanah.[19]     
                  
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 telah dijelaskan tentang prinsip-prinsip penyusunan rencana proses pembelajaran, yaitu: 

1) Memperhatikan perbedaan individu peserta didikRPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuanawal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuansosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

2) Mendorong partisipasi aktif peserta didikProses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untukmendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dansemangat belajar.

3) Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

4) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

5) Keterkaitan dan keterpaduan RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaiankompetensi, penilaian, dan lain-lain.

6) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasiRPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dankomunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasidan kondisi.Dengan demikian, prinsip dalam proses pembelajaran sangat penting bagiseorang guru dalam perencanaan dan proses pembelajaran agar pembelajaran menjadi terkontrol dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dengan memandang dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik serta lingkungan.






BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pendekatan pembelajaran dapat berarti titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran atau merupakan gambaran pola umum perbuatan guru dan peserta didik di dalam perwujudan kegiatan pembelajaran, yang berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar.

Jenis-jenis pendekatan dalam pembelajaran di antaranya Pendekatan individual, Pendekatan kelompok, Pendekatan bervariasi, Pendekatan edukatif, Pendekatan keagamaan, dan Pendekatan kebermaknaan.

Tipe-tipe pendekatan pembelajaran antara lain Pendekatan Pembelajaran Kontekstual, Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme, Pendekatan Pembelajaran Deduktif, Pendekatan Pembelajaran Induktif, Pendekatan Pembelajaran Proses, Pendekatan Pembelajaran Konsep, Pendekatan Pembelajaran Sains, Teknologi dan Masyarakat

 Dari bermacam-macamnya pendekatan dalam  proses belajar mengajar, diharapkan pendidik mampu memaksimalkan dan mempraktekkan pendekatan itu untuk mengatasi semua permasalahan yang muncul dalam  upayanya membentuk kepribadian anak didik sehingga nantinya memperoleh hasil yang memuaskan dan mampu menciptakan generasi bangsa yang berkualitas.







DAFTAR PUSTAKA

Bahri Djamarah, Syaiful, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1997.
Bukhari Umar, Hadist Tarbawi, Jakarta: Amzah, cetakan pertama, 2012.
Dimyati, Drs. Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, 2006.
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Kalam Mulia, 2002.
Sagala Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran,  Bandung: 2006 Alfabeta.
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (suatu pendekatan teoritis psikologis), Jakarta: Rineka Cipta, 2005.
Zakiyah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta, Bumi Aksara, 2011.




[2] . Djamarah syaiful bahri. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (suatu pendekatan teoritis psikologis). (Jakarta; Rineka Cipta.2005) hal:53
[3] Ibid, hal:54
[4] Dr. Dimyati,Drs. Mudjiono,Belajar dan Pembelajaran,(Rineka Cipta, Jakarta,2006)hal:161
[5] Ibid , hal:161
[6]Djamarah syaiful bahri, Strategi belajar mengajar. (Jakarta; Rineka Cipta.2010) hal:55
[7] Loc .Cit hal:165
[8].Ibid, hal 57
[9] Dr.H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,(Kalam Mulia, Jakarta Pusat, 2002) hal:256-261
[10] Ibid,hal:68
[11] Dr. Dimyati,Drs. Mudjiono,Belajar dan Pembelajaran,(Rineka Cipta, Jakarta,2006)hal:79
[12] Sagala Syaiful . Konsep dan Makna Pembelajaran. (Bandung;2006 Alfabeta. )Hal:69
[13] Bahri Djamarah, Syaiful. Strategi Belajar Mengajar,( Jakarta:1997 Rineka Cipta).hal:70
[14] Dr. Dimyati,Drs. Mudjiono,Belajar dan Pembelajaran,(Rineka Cipta, Jakarta,2006)hal:178-182
[15] Ibid hal:182
[16] Dr.Zakiyah Darajat,Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam,(Bumi Aksara, Jakarta, 2011)hal:2
[17] Dr.H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,(Kalam Mulia, Jakarta Pusat, 2002) hal:271
[18] Bukhari Umar, Hadist Tarbawi,(Amzah.Jakarta, cetakan pertama, 2012) hal: 146
[19] Dr. Dimyati,Drs. Mudjiono,Belajar dan Pembelajaran,(Rineka Cipta, Jakarta,2006)hal:42-52






Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MAKALAH TENTANG PENDEKATAN DAN METODE DALAM PEMBELAJARAN PAI"

Post a Comment